TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Polda Metro Jaya berkonsultasi dengan Markas Besar Kepolisian Indonesia dalam kasus penembakan Ajun Komisaris Besar Pamudji, Kepala Yanma Polda Metro Jaya. Pamudji tewas karena ditembak anak buahnya, Brigadir Susanto, pada Selasa lalu.
"Kami konsultasikan, informasikan, dan laporkan ke fungsi bimbingan. Kan, ada di Bareskrim. Kami sinkronisasi semuanya," kata Direktur Reskrim Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto di gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 20 Maret 2014.
Heru mengatakan konsultasi dengan Bareskrim berupa langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Reskrim Polda Metro Jaya dalam penanganan kasus Pamudji. "Kemudian, Bareskrim selaku pembimbing teknis melihat langkah kami sudah sesuai," ujarnya.
Kendati berkonsultasi, Heru menegaskan kasus penembakan Pamudji belum akan dilimpahkan ke Bareskrim. "Tidak, sementara enggak," ujar Heru.
Pamudji ditembak Susanto pada pukul 21.50 WIB. Pamudji mengalami luka pada bagian pelipis. Sebelum ditembak, menurut saksi, Ajun Inspektur Polisi Satu Dede Mulyani, Kepala Regu Dua, keduanya sempat adu mulut. Kini, Susanto telah ditetapkan sebagai tersangka.
SINGGIH SOARES
Baca juga:
Bukti-bukti Brigadir Susanto Habisi AKBP Pamudji
Buntut Rusuh Mimika, Pendeta Tewas Ditembak
Australia Temukan Obyek Diduga MH370
Benarkah iPod Nurhadi Harganya Rp 480 Ribu?
Interpol Malaysia Minta Indonesia Ikut Cari MH370