TEMPO.CO, Jakarta - Disebut sebagai penembak atasan di Pelayanan Markas Polda Metro Jaya, profil Brigadir Polisi Satu (Briptu) Susanto masih misterius. Sehari setelah peristiwa penembakan terhadap AKBP Pamudji, tak ada aktivitas di ruang Yanmas Polda Metro Jaya. Namun kantor tersebut dijaga ketat belasan petugas.
Dari sekitar belasan polisi yang berada di ruangan Yanmas, tak ada satupun yang pernah ditugaskan di situ. Seorang petugas yang ditemui Tempo sempat menceritakan kejadian penembakan itu. Namun ketika ditanya soal pelaku dan korban, ia bungkam. (Baca: Penembak AKPB Pamudji Sudah 19 Tahun di Yanma)
"Saya dapat ceritanya dari Aiptu Dede (Mulyani) kalau keduanya sempat cekcok, habis itu terdengar letusan dan waktu dicek Pak Pamudji sudah roboh," ujar petugas yang tak mau disebutkan namanya itu, Kamis 20 Maret 2014. Ketika berpapasan dengan Dede, Susanto mengatakan Pamudji bunuh diri. Ketika dicek, satu buah peluru menembus kepalanya dari telinga kiri ke pelipis kanan. Penembakan disebut terjadi pada Selasa 18 Maret 2014, sekitar pukul 21.30 WIB. (baca: Tewasnya AKBP Pamudji, Ditembak atau Bunuh Diri?)
Polisi langsung menangkap Susanto. Dia, bersama empat saksi lain kini sedang menjalani pemeriksaan intensif di Propam Polda Metro Jaya. Polisi juga enggan mengungkap profil Brigadir Susanto sampai penyidikan selesai. Petugas Yanma yang berjaga berkilah dia baru ditugaskan di situ. "Saya tidak terlalu kenal (Brigadir Susanto dan AKBP Pamudji). Tapi sejauh ini keduanya kelihatan nggak ada masalah," ujarnya.
Hingga kini, Susanto berkukuh tak membunuh Pamudji. "Kita lihat nanti hasil penyidikan," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto. Menurutnya, bukti-bukti yang ditemukan di lapangan sedang dikaji oleh tim forensik untuk mencocokkan keterangan saksi dan pelaku soal kejadian semalam. (Baca juga: Bukti-bukti Brigadir Susanto Habisi AKBP Pamudji)
Terkait kemungkinan Pamudji bunuh diri, polisi tak akan mengabaikannya. Sebab dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukan senjata api berada di dekat tubuh korban. Selain itu, menurut keterangan sejumlah saksi, sebelum terjadi percekcokan, Pamudji sempat meminta pistol Susanto dan menegur anak buahnya itu karena tak memakai seragam. (Baca: Pemicu Penembakan Pamudji Diduga Cekcok Ini)
M. ANDI PERDANA
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terpopuler lainnya:
Terkait Asap, Gubernur Riau Bentak Kapolres
Facebook Buka Kantor di Indonesia
CNN: Kuala Lumpur di Indonesia