TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah provinsi DKI Jakarta bersama Pemerintah Belanda menjalin kerjasama pembangunan rusun di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Kementerian Lingkungan Hidup Belanda berkunjung ke Muara Baru, Rabu 2 April 2014.
"Kunjungan tadi sebenarnya menindaklanjuti proyek North Coast Integrated Defense di utara Jakarta. Dalam proyek berkelanjutan itu, salah satunya dibahas reklamasi untuk rusun," ujar Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono ketika ditemui di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 2 April 2014. (Baca: Ratusan Rumah Susun di Jakarta Tak Layak Huni)
Heru mengatakan reklamasi untuk rusun itu rencananya akan dilakukan di bagian Nusantara, RT 20/RW 17, Muara Baru, Penjaringan, Juli 2014, yang diawali dengan penanaman sheet pile atau tiang pancang. Sedikitnya enam tower rusun yang akan dibangun. Satu tower umumnya bisa menampung setidaknya 100 keluarga. Rusun itu akan dibangun di atas tanah hasil reklamasi yang luasnya sekitar 2-3 hektare.
"Kami sudah menyusun daftar warga yang akan dipindah ke sana. Ada 536 KK. Soal pengelolaan sendiri, nanti Dinas Perumahan yang memegang kendali," ujar Heru kepada Tempo.
Heru menambahkan, rusun di atas pulau hasil reklamasi itu tak akan menjadi satu-satunya rusun. Satu rusun baru akan dibangun begitu 536 KK terdaftar dipindah ke rusun yang baru. "Begitu ada lahan kosong, kami buat rusun lagi. Begitu seterusnya sampai nanti perempatan Muara Baru. Dalam proyek NCID yang terintegrasi dengan proyek Giant Sea Wall ini, memang tercatat harus ada pembangunan hunian murah," ujar Heru. Pembangunan rusun ini untuk mencegah kawasan Muara Baru terus-terusan menjadi slum area atau kawasan kumuh. (Baca juga:Jokowi: Rusun Daan Mogot untuk Warga Direlokasi)
ISTMAN MP
Berita Lainnya:
Macam-macam Teror ke Jokowi
Habibie Perkenalkan Pesawat R80 Rancangannya
PPATK: Wawan Akui Jennifer Dunn Sebagai Neneknya