TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PD Pasar Jaya, Agus Lamun, mengakui pihaknya belum menerbitkan surat peringatan ketiga atau SP3 untuk semua pedagang yang meninggalkan kiosnya di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Surat peringatan ketiga baru sebagian. Tujuannya, agar mereka mau kembali menempati lapaknya," kata Agus kepada Tempo, Jumat, 9 Mei 2014. "Sisanya masih kami toleransi karena mereka menyatakan hanya tutup sementara."
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan geram terhadap sikap pedagang di blok tersebut yang membandel dengan berjualan di pinggir jalan. Dia mengancam tidak akan memberikan tempat buat para pedagang itu, bahkan mengancam akan memenjarakan mereka. Mereka yang membandel sudah beberapa kali diberi surat peringatan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebetulnya menyediakan 570 lapak di Blok G sejak tahun lalu. Mereka yang mendapat lapak itu adalah pedagang yang sebelumnya berjualan di pinggir jalan sekitar Tanah Abang. Namun, tak lama menempati lapak itu, mereka memilih kembali berjualan di jalan dengan alasan lokasinya yang sepi dan belum dilengkapi fasilitas.
"Makanya, kami sedang mengebut pengerjaan fasilitas di Blok G," ujarnya. Pihak PD Pasar Jaya menargetkan proyek tersebut bisa rampung sebelum Agustus mendatang. Namun proses pembangunan aneka fasilitas itu terbentur sejumlah hambatan.
"Kami membutuhkan kajian yang lama, karena kan bangunan di Blok G itu sudah tua, jadi tidak bisa asal bangun. Kami berkonsultasi dulu dengan sejumlah ahli," tuturnya. Sejumlah fasilitas yang akan dibangun itu antara lain area makan-minum, eskalator, dan jembatan penghubung dengan Blok F dan Stasiun Tanah Abang. "Mudah-mudahan selesai dalam waktu dekat." (baca: SP3 Tak Gentarkan Pedagang Blok G Tanah Abang)
PRAGA UTAMA