TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pengkaji Perjanjian Kerja Sama (PKS) Proyek Monorel Sarwo Handayani mengatakan pembahasan monorel masih berlanjut. Saat ini pihaknya masih membahas mengenai pembangunan stasiun dan depo.
"Pembahasan soal prinsip pembangunan penataan stasiun sama depo," katanya di Balai Kota, Senin, 19 Mei 2014. Terkait dengan hal ini, Sarwo mengatakan, Dinas Tata Ruang DKI pun sedang melakukan kajiannya.
Pembahasan perjanjian kerja sama baru proyek monorel ini sudah beberapa bulan molor. Sebelumnya, dijanjikan oleh Tim PKS, monorel baru akan selesai pada akhir Maret 2014 lalu. Namun nyatanya sampai saat ini PKS tersebut belum juga ditandatangani.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sempat menyampaikan bahwa molornya PKS ini karena pihaknya sangat berhati-hati dalam menyusun PKS baru tersebut. Mengingat proyek monorel ini sempat mangkrak hingga sepuluh tahun.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama beberapa kali sempat mengungkapkan keraguannya terhadap proyek ini. Salah satunya terkait dengan properti. Menurut dia, PT Jakarta Monorail pernah menyampaikan keinginannya untuk meminta hak properti hingga 80 persen. Hal itu dikatakannya menyusul keengganan PT JM untuk menyetujui kesepakatan, apabila proyek monorel macet, properti wajib diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI untuk disita.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Terpopuler:
Jadi Cawapres, Ini Daftar Kebijakan Kontroversi JK
Polisi Cari Petinggi Artha Graha yang Hilang
Pasar Harapkan Cawapres Jokowi dari Militer
Pelajar di Australia Khawatirkan Program Purifikasi Prabowo