TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang menggandeng lembaga konsultan dari Belanda, Waternet, untuk mengatasi masalah banjir. Kerja samanya telah diteken belum lama ini. "Kami memilih Belanda karena mereka sudah sangat berpengalaman mengatasi banjir," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Hery Heryanto kepada Tempo, Selasa, 20 Mei 2014.
Menurut Hery, kerja sama dengan Waternet tersebut sama sekali tidak menelan biaya. "Free," kata Hery. Secara teknis, Waternet memberikan masukan kepada Bappeda.
Salah satu proyek yang kini sedang digarap adalah penanganan banjir di daerah aliran Sungai Cimanceri. Caranya, menormalisasi Sungai Cimanceri dan Sungai Kalisabi sepanjang 5 kilometer dari perbatasan Panongan dan Jambe hingga Cibadak, Tigaraksa.
Selain itu, kata Hery, Kabupaten Tangerang menyiapkan pembangunan waduk buatan seluas 12 hektare di dekat perumahan Mustika Tigaraksa, yang merupakan wilayah langganan banjir.
Menurut data Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Tangerang, Sungai Kalisabi melintasi Kecamatan Kelapa Dua, sementara Sungai Cimanceri melintasi Kecamatan Jambe, Tigaraksa, Balaraja, Rajeg, dan Sukadiri. "Jika program ini berhasil, wilayah-wilayah yang menjadi langganan banjir akan bebas banjir, "kata Hery.
Banjir di Kabupaten Tangerang terus meluas. Pada 2014 ini, sekitar 22 dari 29 kecamatan di wilayah itu kebanjiran. Padahal perkembangan titik rawan banjir di Kabupaten Tangerang setiap tahun mengalami penurunan yang cukup signifikan. (Baca: Banjir Kiriman Ancam Tangerang hingga Sepekan)
Pada 2002 terdapat 72 titik banjir, 2007 sebanyak 65 titik, 2008 sebanyak 32 titik banjir, 2010 sebanyak 16 titik, 2011 sebanyak 12 titik, dan 2012 sebanyak 8 titik.
Kepala Bidang Perencanaan Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah mengatakan bencana banjir yang kerap melanda wilayah Kabupaten Tangerang ini disebabkan meluapnya aliran sungai akibat adanya air kiriman dari Bogor yang membuat Sungai Cisadane tidak mampu menampung kapasitas air. Selain itu, di alur sungai dan anak Sungai Cisadane terjadi penyempitan dan pendangkalan.
JONIANSYAH