TEMPO.CO, Bogor - Bus pariwisata bernomor polisi B-7566-NP yang ditumpangi 59 pelajar asal Jakarta terbakar di Jalan Raya Puncak Kilometer 43, Desa Cibogo, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Senin petang, 9 Juni 2014.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang menghanguskan bus pariwisata tersebut. Akibat terbakarnya bus ini, arus lalu lintas di kedua jalur Puncak sempat ditutup total sehingga menimbulkan kemacetan yang cukup panjang.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polisi Resor Bogor Ajun Komisaris Muhammad Chaniago mengatakan bus tersebut terbakar sekitar pukul 16.45 WIB. Bus tersebut membawa rombongan pelajar asal Jakarta yang diberangkatkan dari kantor Wali Kota Jakarta Pusat menuju Cianjur.
"Saat di lokasi, bus berhenti karena pengemudi bus Aritha Bangun, 42 tahun, melihat kepulan asap di bagian mesin dari kaca spionnya," katanya.
Mengetahui hal tersebut, pria asal Klender, Jakarta Timur ini, turun dari kursi kemudi bus dan langsung memeriksa mesin bus yang berasap. "Sementara puluhan penumpang yang masih di dalam bus langsung dievakuasi ke luar bus, karena dianggap berbahaya," katanya.
Chaniago mengatakan, karena tidak mungkin lagi melanjutkan perjalanan menggunakan bus tersebut, akhirnya semua penumpang dipindahkan ke bus lain. "Akan tetapi setelah penumpang naik ke bus lain ternyata mesin bus yang awalnya hanya mengeluarkan asap beberapa saat kemudian mengeluarkan api, " katanya.
Api yang keluar dari mesin mobil langsung dengan cepat merembet ke badan bus dan membakar bus hingga hangus "Akan tetapi, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, " katanya.
Dia mengatakan hingga saat ini kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran itu dengan memeriksa beberapa saksi dan pengemudi bus tersebut.
Adapun Alek Perdana, 28 tahun, salah seorang warga yang melintas di lokasi kejadian, mengatakan dia sempat melihat asap keluar dari kabin belakang bus saat melintasi tanjakan Selarong, "Diduga bus panas karena tidak kuat menanjak," katanya.
Setelah bus itu berhenti, puluhan pelajar langsung keluar berhamburan dari bus. Setelah semua penumpang keluar, api dengan cepat membesar dan terdengar ledakan enam kali. "Mungkin ledakan itu berasal dari ban bus yang pecah karena terbakar," katanya.
M. SIDIK PERMANA
Berita Terpopuler:
Petani dan Nelayan Kritik Gaya Bicara Monoton SBY
Jokowi: Wiji Thukul Harus Ditemukan
Babinsa, Tugas, dan Tanggung Jawabnya
Bandung Hapus Sistem Cluster Pendaftaran Sekolah