TEMPO.CO, Bogor - Setelah peristiwa longsornya tebing setinggi 30 meter dengan kemiringan 45 derajat yang menewaskan tujuh warga di Kampung Neglasari, RT 11 RW 4, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, pemerintah setempat segera melakukan kajian teknis soal lokasi longsor tersebut. Kajian melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kita sudah meminta pihak ESDM agar segera melakukan kajian terhadap kondisi kontur tanah, apakah layak untuk dijadikan tempat tinggal atau hunian," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor Makmur Rozak kepada Tempo, Selasa, 18 Juni 2014. (Baca: Longsor di Bogor, 9 Orang Tewas Tertimbun)
Menurut dia, jika berdasarkan hasil kajian ESDM lokasi tersebut tidak layak huni, pihaknya akan merekomendasikan kepada Pemkab Bogor agar mencarikan lahan untuk relokasi. "Karena bukan hanya tempat tinggal saja di daerah ini yang rawan terkena longsor susulan, tapi ada sekolah juga yang untuk sementara ini tidak boleh ada kegiatan atau aktivitas karena cuaca masih tak menentu," ujarnya.
Namun, tutur dia, hingga saat ini Pemkab Bogor masih mengalami kendala pengadaan lahan untuk merelokasi masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana. "Kendala utama yang kita hadapai adalah penyediaan lahan. Pasalnya, masyarakat pun tidak mudah jika pindah dilokasi yang baru," kata Makmur.
Untuk sementara, pihaknya mengevakuasi dua kepala keluarga yang rumahnya rusak tertimbun longsor ke rumah tetangga dan kerabat yang lebih aman. "Ada dua KK yang dievakusai ke rumah saudaranya," tuturnya.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor Budi Aksomo mengatakan pihaknya masih melakukan pembenahan dan membersihkan puing-puing reruntuhan tanah longsoran yang sempat memutuskan akses jalan selama lebih dari 12 jam.
"Akses jalan sudah kembali bisa dilintasi warga, padahal sebelumnya puluhan KK sempat terisolasi karena akses jalannya tertutup longsoran tanah."
Kepala Desa Mekar Wangi Hadi Hidayat mengatakan pihaknya sudah mengimbau warga sekitar agar mengungsi ke tempat yang lebih aman. "Khawatir terjadi longsor susulan, kita sudah mengimbau agar masyarakat mencari tempat yang lebih aman atau mengungsi ke tetangga atau saudaranya," ujar Hasi.
M. SIDIK PERMANA