TEMPO.CO, Jakarta - Sampai saat ini ternyata masih banyak pedagang kaki lima (PKL) yang tetap berjualan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Padahal, Sabtu kemarin, 3 Agustus 2014, Satuan Polisi Pamong Praja sudah melakukan penertiban PKL di kawasan tersebut. (Baca: Petugas Kembali Razia Pedagang Kaki Lima Monas)
"Kalau enggak jualan memangnya mau makan apa," kata Salam, pedagang minuman yang ditemui Tempo, Ahad, 3 Agustus 2014. Dalam razia yang digelar kemarin, 550 personel Satuan Polisi Pamong Praja telah dikerahkan untuk menertibkan dan mengusir PKL dari kawasan Monas.
Salam mengaku nyaris tertangkap dalam razia tersebut. Namun dia bersama beberapa rekannya kabur. "Sekarang yang berjualan lebih sedikit. Yang masih jualan yang bandel kayak saya, nekat sajalah," ujarnya. Dia tidak terlalu khawatir kalau gerobak dagangannya disita. "Bisa ditebus, tapi memang agak repot," ujarnya.
Pantauan Tempo, para pedagang ini menggelar lapak seperti biasa hampir di seluruh penjuru kawasan Monas. Barang yang dijajakan beraneka macam, mulai kacamata, baju bertuliskan "Monas", hingga sekadar topi dan layangan. Bahkan ada "taman hiburan" kecil berupa rumah balon.
Para pedagang makanan seperti nasi pecel dan mi instan lebih banyak berkumpul di bawah pohon-pohon rindang di Monas. Sebaliknya, tak ada satu pun petugas Satuan Polisi Pamong Praja berjaga. Bahkan, di pintu masuk pengunjung yang terletak di sebelah kandang rusa pun, pedagang bebas keluar-masuk.
SYAILENDRA
Baca juga:
Hari Ini Puncak Arus Balik Via Purbaleunyi
Tolak Bayar Paten, Microsoft Gugat Samsung
Pendukung ISIS Menyebar dari Jawa Sampai Sulawesi
Arus Balik Mudik, Kemacetan Parah di Purwokerto