TEMPO.CO, Bekasi: Warga Kecamatan Bekasi Timur yang tanahnya akan terkena proyek dua rel ganda atau double-double track (DDT) Manggarai-Cikarang pada ruas Bekasi-Cikarang menolak melepas tanahnya. Sebab, mereka menilai harga Rp 1,25 juta per meter persegi yang dipatok Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Pemerintah Kota Bekasi terlalu kecil. Warga pun menuntut harga pembebasan tanah dinaikkan empat kali lipat.
"Kami meminta Rp 5 juta per meter," kata Ahmad Dumyati, 50 tahun, warga Kampung Mede, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, kepada Tempo, Sabtu, 16 Agustus 2014.
Dumyati beralasan lokasi tanah di Kampung Mede amat strategis karena berada di tengah Kota Bekasi. "Dekat dengan Pasar Baru, Terminal Bekasi, Stasiun Bekasi, perbankan, rumah sakit, dan akses jalan underpass," ujar dia. "Apalagi sertifikat sudah hak milik." (Baca: Rel Empat Jalur Manggarai-Bekasi Dikebut Lagi)
Tanah milik Dumyati yang bakal terkena proyek DDT tersebut mencapai 136 meter persegi. Tanah itu merupakan warisan dari kakeknya, sehingga saat ini dimiliki oleh generasi ketiga. "Dibangun taman kanak-kanak dan majelis taklim," kata Dumyati.
Proyek Double-Double Track Bekasi-Cikarang sendiri baru memasuki tahap pembebasan lahan, pemasangan tiang listrik aliran atas (TLAA). Sedangkan proyek DDT ruas Manggarai-Bekasi sedang proses pengurukan dan perataan tanah. Di beberapa titik sudah teronggok ratusan batang bantalan rel kereta api, dan beberapa alat berat mulai meratakan tanah. Rel kereta api dengan empat rel tersebut direncanakan rampung pada 2016. (Baca: Tujuh Perlintasan Kereta Api di Bekasi Ditutup)
Kepala Bagian Pertanahan Kota Bekasi, Sudarsono, mengatakan ada tiga kelurahan yang terkena dampak proyek DDT, yakni Bekasi Jaya, Duren Jaya, dan Aren Jaya. Total tanah yang akan dibebaskan seluas 26.416 meter persegi. Dalam musyawarah dengan warga, baru ditawarkan harga pembukaan pertama. "Harganya sudah di atas NJOP (Nilai Jual Objek Pajak)," kata Sudarsono. Nilai NJOP di Kota Bekasi rata-rata Rp 335 ribu per meter persegi.
ADI WARSONO
Terpopuler:
Jokowi Mungkin Bikin 27 Kementerian
Jadi Ahli untuk Prabowo, Jokowi Telepon Yusril
Massa Prabowo Samakan KPU dengan PKI
2015, Gaji PNS, Polisi, dan TNI Naik 6 Persen
Marzuki Alie Pingsan di Sidang Pidato SBY