TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober mendatang, Jokowi masih mempunyai banyak pekerjaan rumah sebagai gubernur yang belum diselesaikan.
"PR yang ada masih banyak. Yang kasat mata terlihat adalah soal kemacetan dan banjir," kata Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi DKI Jakarta Muhammad Sanusi kepada Tempo, Sabtu, 23 Agustus 2014. (Baca: Demonstran Pro-Prabowo Bikin DKI Rugi Rp 200 Juta)
Sanusi mengatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah DKI 2013-2017, soal macet dan banjir menjadi prioritas pekerjaan yang mesti diatasi. Namun hingga kini, kedua persoalan itu masih belum menunjukan adanya perbaikan. Jakarta masih kerap kebanjiran. Ditambah lagi, kemacetan tetap menjadi keseharian warga Ibu Kota.
Dia mencontohkan masalah moda transportasi massal yang bertujuan mengurai kemacetan. Keberadaan busway belum maksimal. Jumlahnya pun dinilai masih kurang. (Baca: Apa Kriteria Wagub yang Cocok Dampingi Ahok?)
"Apalagi monorel yang hingga saat ini belum berjalan sama sekali," kata Sanusi, yang juga caleg terpilih untuk DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019.
Selain macet dan banjir sebagai persoalan yang terlihat secara kasat mata, menurut Sanusi, masih banyak pekerjaan rumah Jokowi sebagai gubernur yang belum terselesaikan.
Namun, sejak pencapresan dalam pilpres 2014 hingga terpilih, Sanusi menilai kerja Jokowi sebagai gubernur sudah tidak fokus lagi. Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dianggap lebih berperan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah Pemprov DKI.
"Pak Ahok itu think thank-nya. Dia tahu persoalan yang dihadapi dan bekerja untuk menyelesaikannya," kata Sanusi. (Baca: PDIP dan Gerindra Tak Nyambung, Ahok Terkatung-katung)
AMIRULLAH
TERPOPULER:
Ini Sebab Rodgers Pilih Balotelli
Hari Terakhir Mario Balotelli di Milan
Ini Skuad Timnas U-23 ke Asian Games