TEMPO.CO, Bekasi - Sekitar 110 ribu warga Kota Bekasi belum memiliki kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. Kondisi ini disebabkan oleh terlambatnya penerbitan yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
"Padahal semua warga sudah melakukan perekaman," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bekasi Alexander Zulkarnaen, Selasa, 9 September 2014.(Baca : Kasus E-KTP, KPK Panggil Pejabat Kemendagri)
Pemerintah pusat pernah mewacanakan pelimpahan wewenang mencetak e-KTP ke pemerintah daerah. Namun wacana ini tidak direalisasikan, sehingga mengganggu distribusi e-KTP. "Warga yang tidak punya e-KTP untuk sementara pakai KTP nonelektronik," katanya.
Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu menjelaskan, Pemerintah Kota Bekasi telah mencanangkan program wilayah tertib administrasi kependudukan. Program ini mewajibkan warga Kota Bekasi menyampaikan identitas mereka kepada kelurahan, kecamatan, atau Dinas Kependudukan.
Syaikhu mengaku selama ini Pemerintah Kota banyak menggunakan data sampah yang berdampak buruk terhadap pengambilan kebijakan strategis di Kota Bekasi. Penggunaan data sampah ini berakibat kekisruhan, seperti adanya nama warga yang telah meninggal dalam daftar pemilih tetap pemilu.
Manfaat lain program ini, kata Syaikhu, adalah pemerintah terbantu dalam pengambilan kebijakan yang bersifat strategis. Contohnya, pemberantasan kemiskinan, pengurangan penganggur, dan pemetaan potensi ekonomi berdasarkan usia produktif.(Baca : Repotnya Bila KTP Eletronik Rusak )
Syaikhu juga mengatakan adanya database yang baik membantu aparatur pemerintah mencegah munculnya gerakan terorisme, seperti penangkapan aktivis Negara Islam Irak dan al-Sham (ISIS) di Jatiasih pada 9 Agustus lalu.
Menurut Syaikhu, potensi munculnya gerakan terorisme di Kota Bekasi selalu ada. "Kalau kami punya wilayah tertib administrasi kependudukan yang kuat, maka gerakan makar bisa dideteksi secara dini," ujarnya.
HAMLUDDIN
Berita Terpopuler
Ahok Bakal Sulap Kolong Sawah Besar
Pasien yang Diduga Bunuh Diri Ternyata Dosen
Penembak di Gandaria City Mengaku Anggota
Bekasi Bangun Empat Jalan Baru