TEMPO.CO, Jakarta - Remaja putri berusia 14 tahun, Fitri, terjaring operasi penertiban preman yang digelar Polres Metro Jakarta Utara, 10 September 2014. Fitri ditangkap karena menjadi pemungut uang parkir liar di WTC Mangga Dua.
Fitri mengaku sudah lima tahun menjadi juru parkir liar. "Sehari bisa dapat Rp 50 ribu. Uangnya buat beli makan," kata gadis itu. Pekerjaan itu dia lakukan setelah ibunya meninggal. Sedangkan ayahnya sering meninggalkannya sendirian di rumah kontrakan. "Bapak kerja di Bogor, pulang seminggu sekali," ujar Fitri.
Remaja yang putus sekolah ini sering tidak diberi uang oleh ayahnya. Saat teman mengajaknya menjadi juru parkir liar, Fitri langsung menerima. Dia mendapat jatah oleh penguasa lahan di sana untuk menjaga parkir selama satu jam dalam sehari. Imbalannya, Fitri harus menyetor uang rokok kepada penguasa lahan itu.
Malangnya, pagi kemarin, Fitri tertangkap tangan saat sedang mengatur parkir di pusat perbelanjaan itu. "Sebenarnya berdua sama teman, tapi dia bisa kabur waktu melihat polisi," tuturnya.
Dalam razia sepekan terakhir, polisi menjaring 86 orang yang diduga preman. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Azhar Nugroho mengatakan akan memberi perlakuan berbeda pada mereka yang terjaring sesuai dengan tingkat kejahatan yang dilakukan.
"Sebanyak 48 orang akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku karena kejahatannya berat seperti mencuri dengan kekerasan. Namun 38 lainnya hanya dibina," ujar Azhar. Fitri termasuk yang akan dikirim ke Dinas Sosial untuk menjalani pembinaan.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita Terpopuler:
Ahok Mundur dari Gerindra, Ini Kata Jokowi
Alasan Ahok Jatuh Cinta dan Putus dari Gerindra
Ahok: Saya Bukan Kader Gerindra yang Baik
Prabowo Legowo Ahok Keluar dari Gerindra