TEMPO.CO, Tangerang - Sekitar 200 sopir angkutan umum R07 jurusan Binong-Malabar dan R19 jurusan Gading Serpong-Perum menggeruduk kawasan Lippo Karawaci, Tangerang, Kamis, 25 September 2014. Para sopir yang datang beserta armada angkutannya ini menolak perubahan rute angkutan. Demonstrasi ini mengakibatkan arus lalu lintas di kawasan itu macet parah.
Kemacetan paling parah terjadi di akses Binong-Karawaci. Antrean kendaraan mengular sepanjang 2 kilometer dari Kantor Pajak Pratama Tigaraksa hingga pertigaan Harapan Kita. Begitu juga dengan arah sebaliknya, antrean kendaraan mengular dari Supermal Karawaci hingga Hotel Aryaduta. "Saya hampir 40 menit terjebak macet di sini," kata Ari Wibowo, 40 tahun, salah satu pengendara yang ditemui Tempo di lokasi.
Ratusan sopir angkutan yang menggelar aksi di tengah jalan itu menolak perubahan rute angkutan yang telah diterapkan selama satu bulan terakhir. Menurut mereka, rute baru ini justru membuat trayek angkutan saling bertabrakan sehingga merugikan mereka. "Tekor kami dibuatnya," kata Dedi Mulyadi, 48 tahun, sopir angkutan R07.
Rute baru membuat angkot trayek R19, R03 Lippo-Annisa, dan R07 saling bersinggungan. Jalur angkutan yang sebelumnya langsung belok ke arah Harapan Kita kini dibuat lurus sampai ke pertigaan kantor pajak. "Penumpang kami banyak yang pindah angkot," kata Dedi.
Eka, sopir lainnya, mengatakan perubahan rute ini membuat mereka merugi. "Kalau satu ritnya bisa Rp 60 ribu, kini Rp 40 ribu saja sulit," katanya. Para sopir mengaku tidak ada pemberitahuan sebelumnya perihal adanya perubahan rute tersebut. "Tiba tiba saja kami tidak disosialisasikan. Sepertinya pengembang kawasan yang menerapkan ini," kata Dedi.
Para sopir berkukuh tetap akan menggelar aksi sampai tuntutan mereka dipenuhi, yaitu mengembalikan rute angkutan seperti semula.
JONIANSYAH
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
FPI Minta Ahok Jaga Mulut
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh