TEMPO.CO, Tangerang - Amas, 43 tahun, pernah berniat menjual ginjalnya dan bekerja sebagai pemandu karaoke. Dia hendak melakukan semua itu untuk menghadapi tuntutan kakak kandungnya, Nurhanah, yang bersama sang suami, Nurhakim, mempermasalahkan tanah yang kini di atasnya sudah berdiri rumah yang dihuninya bersama Fatimah, ibunya.
"Kami tidak punya uang sebanyak itu. Jadi, mungkin dengan menjual ginjal ini bisa menutupi semuanya," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Jumat, 26 September 2014. (Baca: Nenek 90 Tahun Digugat Rp 1 Miliar oleh Anak-Mantu)
Anak kedelapan Fatimah itu menuturkan, kakak kandung dan kakak iparnya itu selalu mendesak mereka untuk menyerahkan sertifikat tanah seluas 379 meter persegi itu. Padahal, tanah itu sudah dibeli oleh ayah mereka, Abdurahim, pada 1987. "Mereka tidak mau tahu dan meminta bukti kuintasi. Padahal saat pembelian memang tidak ada kuitansi, tapi saksinya banyak, kok," kata Amas. (Baca: Kronologi Gugatan Rp 1 Miliar ke Nenek Fatimah)
Sejak 2011, Nurhakim dan Nurhanah semakin agresif melancarkan tekanan agar Fatimah menyelesaikan masalah tanah itu dengan membayar sejumlah uang. "Awalnya minta Rp 20 juta, terus Rp 50 juta. Ketika uangnya sudah ada, malah mereka menaikkan harga jadi Rp 300 juta, sekarang malah Rp 1 miliar," kata Amas.
Merasa diperas, Amas beserta kedua kakaknya, Rohma dan Marhamah, yang selama ini menempati rumah tersebut bersama ibunya, menyerah. "Makanya saya mau jual ginjal dan kerja jadi pemandu karaoke," kata Amas dengan nada putus asa. (Baca: Digugat Anak Rp 1 Miliar, Nenek Fatimah Drop)
Amas mengatakan pembayaran uang yang diminta Nurhakim sampai Rp 50 juta mereka sanggupi karena tidak ingin memperpanjang masalah ini. "Meski tanah itu sudah kami beli, tapi kami tidak ingin masalah ini mendera ibu kami. Kasihan dia, sudah tua dan sering sakit-sakitan," katanya.
Namun apa daya, ketika tuntutan uang Rp 300 juta tidak dapat dipenuhi, Nurhanah yang merupakan anak keempat Fatimah melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Tangerang.
JONIANSYAH
Berita Terpopuler:
LBH Jakarta: Unjuk Rasa FPI Melanggar Hukum
Nenek 90 Tahun Digugat Rp 1 Miliar oleh Anak-Mantu
Mesin Parkir Meter Sudah Dipasang di Jalan Sabang
Bobol Mobil Anggota DPRD, Pencuri Kecele