TEMPO.CO, Jakarta - Secara psikologis, perempuan memiliki kecenderungan lebih besar melakukan bunuh diri jika depresi berat dibanding laki-laki. Menurut psikolog Reza Indragiri, hal tersebut disebabkan oleh faktor hormonal.
"Perempuan lebih rentan mengalami ketidakstabilan hormonal," ujar Reza, Selasa, 7 Oktober 2014. Ketidakstabilan ini pada waktunya akan mempengaruhi fungsi kerja otak yang bisa memunculkan dorongan untuk bunuh diri. (Baca: Lompat dari Menara BCA, Tubuh Pria Ini Berceceran)
Namun, tutur Reza, dorongan bunuh diri tidak selalu muncul. Dorongan tersebut bisa muncul jika dipicu juga oleh faktor lingkungan. "Faktor bawaan (hormonal) diyakini selalu berinteraksi dengan faktor situasi dalam mempengaruhi perilaku manusia," ujarnya.
Hal serupa pun disampaikan psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Noor Rochmad. Menurut dia, perempuan lebih rentan karena menggunakan lebih banyak perasaan. "Perempuan lebih tidak bisa menahan malu atau stres," tuturnya. (Baca: Kasus Bunuh Diri di Menara BCA, Keluarga Histeris)
Hal tersebut pun bisa dipicu oleh banyaknya permasalahan dan peristiwa beruntun yang membuat depresi. "Tinggal tunggu pemicunya bisa terjadi."
Karenanya, menurut dia, orang-orang yang tampak depresi harus selalu didampingi, baik oleh keluarga maupun rekan. "Keluarga harus selalu mengelilingi," ujarnya. Jangan sampai, saat sedang depresi, pelaku yang sudah punya niat bunuh diri melakukannya karena melihat racun atau berada di gedung tinggi. (Baca: Depresi, Bujangan Tua Potong Kemaluannya Sendiri)
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Lain
Ada Udang di Balik Perpu SBY dan Koalisi Prabowo
Terima PPP, Koalisi Jokowi Siapkan Kursi Wakil MPR
Gerindra Menentang Pembubaran FPI