TEMPO.CO, Depok - Tidak kurang dari 1.300 personel gabungan dari TNI, Polisi, Satpol PP, dan petugas Dinas Perhubungan mengikuti apel di lapangan Balai Kota Depok pada pukul 03.30 WIB, Rabu, 8 Oktober 2014. Apel ini untuk persiapan pembongkaran kios dan lapak pedagang kaki lima di Terminal Kota Depok.
"Nanti jam 5 baru berangkat, sekarang pada salat dulu," kata salah seorang anggota personel yang ditemui Tempo di sela-sela apel di Balai Kota.
Pantauan Tempo, setiap pasukan masih berbaris di lapangan Balai Kota. Sebagian yang lainnya sedang melakukan salat. Pukul 05.00 WIB, pasukan akan langsung digerakan ke terminal yang berjarak 100 meter dari gerbang Balai Kota. Mereka akan berjalan kaki. Sementara alat berat terlihat berjejer di depan Balai Kota.
Pembongkaran ini sesuai dengan rencana awal pukul 05.00 WIB. Pemerintah Kota Depok akan membongkar 120 kios pedagang dan 180 lapak pedagang kaki lima di Terminal Kota Depok. Terminal itu di Jalan Margonda Raya itu akan direvitalisasi menjadi terminal yang terpadu dengan pusat grosir, apartemen, dan hotel. Selain itu, terminal itu akan terintegrasi dengan Stasiun Depok Baru yang berada di belakangnya.
Pembongkaran akan mendapat perlawanan dari pedagang terminal. "Sepanjang belum ada kesepakan kami akan tetap melawan," kata Ketua Perkumpulan Pedagang di Terminal Depok, Radia Sirait.
Radia mengatakan pemerintah memang telah memanggil para pedagang untuk pertemuan. Namun, sampai saat ini tidak ada kesepakatan yang diambil kedua belah pihak. "Sudah tiga kali pertemuan," katanya. Menurut dia, pemerintah harus memberikan solusi terbaik sebelum membongkar kios-kios itu. "Kami meminta kompensasi."
ILHAM TIRTA
Berita lain:
Jokowi-JK Dijegal, Pengamat: SBY Keluarkan Dekrit
Diperiksa KPK, Bonaran Ungkap Peran Akbar Tandjung
Koalisi Jokowi Pesimistis Paket Pimpinan MPR Usulnya Diterima
PDIP Ungkap Fakta Gagalnya Pertemuan SBY-Mega
Pria Bunuh Diri di Menara BCA, Ini Identitasnya