TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto tak terima wilayah yang dipimpinnya ditempatkan di urutan pertama dari daftar sepuluh kota termacet di Indonesia. "Kalau dibilang Kota Bogor macet, saya setuju. Tapi kalau disebut ranking pertama dari sepuluh kota termacet di Indonesia, saya pertanyakan metodologinya,” ujar Bima Arya, Rabu, 22 Oktober 2014.
Menurut Arya, mengukur kemacetan ada parameternya. Terutama dari luas wilayah dan panjang jaringan jalan. "Kota Bogor kan tidak luas dibanding kota lain, dan jaringan jalannya pun tidak terlalu luas, sehingga seharusnya ini menjadi pertimbangan.”
Karena itu, Arya meminta Kementerian Perhubungan menjelaskan secara detail metodologi dan parameternya. "Padahal Kota Bogor tidak bisa dibandingkan begitu saja dengan DKI Jakarta yang berada di urutan kedua.”
Sebab, menurut dia, dari sisi wilayah, wilayah Kota Bogor sepenuhnya adalah daratan yang hanya seluas 11.850 hektare dan berpenduduk satu juta jiwa. “Sedangkan daratan Kota Jakarta seluas 661.520 hektare dengan jumlah penduduk 9 juta jiwa,” tutur Arya.
M. SIDIK PERMANA
Berita lain:
Ini Dia Calon Pembantu Presiden Jokowi
Datang ke Istana, Siti Nurbaya Dites Jokowi
Ini Bocoran Struktur Kabinet Jokowi