TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu dinihari, 15 November 2014. Honda Jazz yang dikemudikan Guntur Siregar, calon anggota Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Jakarta, beradu dengan truk yang melintas dari arah berlawanan. "Tabrakannya seperti adu banteng," kata Hendrik Sirait, Sekretaris Majelis PBHI, rekan Guntur, saat dihubungi, Sabtu, 15 November 2014.
Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 01.00. Lokasi kecelakaan di Jembatan Jonggol, Ciawi. Pada saat kejadian, Honda Jazz dan truk sama-sama berkecepatan tinggi. Honda Jazz melaju menuju Puncak, sedangkan truk melintas ke arah Ciawi.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ajun Komisaris Polisi Bramanstyo mengatakan, sebelum kecelakaan terjadi, truk bernomor polisi B-9301-VQA yang dikemudikan Dede Wawan, 42 tahun, melaju dari Puncak menuju Ciawi. Di jalan menurun dan menikung, truk oleng ke kanan dan menyerempet bagian kanan Avanza yang melaju dari arah berlawanan. Setelah menyerempet, truk menabrak Honda Jazz yang melaju di belakang Avanza.
Setelah itu, truk juga menghajar sepeda motor di belakang Honda Jazz. Ketiga kendaraan tidak terkendali itu juga menabrak warung kelontong di sebelah kanan jalan. Posisi akhir truk, Honda Jazz, dan sepeda motor menyangkut di besi pembatas jembatan.
Guntur dan dua penumpang Jazz lainnya, Riki Paskalisi dan Robby Sirait, yang juga calon pengurus PBHI, tewas seketika. Dede Wawan, pengemudi truk; dan Sohin, pengendara sepeda motor, juga meninggal dunia.
Adapun korban luka diderita Poltak Sinaga, Ketua PBHI Jakarta; dan Simon Tambunan, Kepala Divisi Advokasi PBHI Jakarta. Keduanya menumpang Honda Jazz. Poltak dan Simon saat ini dirawat di Rumah Sakit Ciawi, Bogor. "Kondisi Simon paling parah. Dia harus dioperasi," kata Hendrik.
ERWAN HERMAWAN
Berita lain:
Malaysia Kuasai 3 Desa, Pemda Nunukan Pasrah
Kontras Laporkan FPI ke Komnas HAM
MUI Tak Setuju FPI Dibubarkan, Mengapa?