TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa unik terjadi saat demonstrasi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Ratusan anggota HMI yang tengah berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi malah berdebat menentukan siapa yang mengomandoi aksi.
Pada Rabu sore, 19 November 2014, massa melakukan longmarch dari Istana Merdeka. Mereka menggeruduk kantor Kementerian ESDM dengan tujuan menyampaikan tuntutan kepada Menteri ESDM. Namun, karena massa tak diperbolehkan masuk, sebagian dari mereka marah sehingga memblokir Jalan M.H. Thamrin dengan duduk di badan jalan. (Baca: BEM Indonesia Akan Turunkan Jokowi)
Namun seorang anggota HMI yang memegang pengeras suara memerintahkan massa untuk mendobrak pagar kantor Kementerian. Sebagian anggota HMI yang sudah menduduki Jalan M.H. Thamrin pun kebingungan. "Tentukan dulu komandonya siapa yang pegang, jangan berbeda-beda perintahnya," kata seorang anggota. Sebagian anggota pun berdebat di tengah aksi. (Baca: Subsidi BBM ke Sektor Produktif, Ekonom UGM: Bohong)
Dalam demonstrasi yang dilakukan sejak Selasa, 18 November 2014, ada tiga tuntutan anggota HMI yang disampaikan. Pertama, mereka meminta harga bahan bakar minyak bersubsidi diturunkan dalam waktu satu pekan ke depan. (Baca: Ibas Bandingkan Kenaikan BBM Era SBY dan Jokowi)
Kedua, mereka meminta pemerintah bertindak tegas terhadap mafia minyak dan gas. Ketiga, massa mendesak Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla diturunkan karena telah melanggar Undang-Undang APBN dengan menaikkan harga BBM bersubsidi tanpa persetujuan DPR, padahal harga minyak dunia turun. (Baca juga: Alasan Jokowi Tak Bisa Dimakzulkan karena BBM Naik)
PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
Jokowi Vs BBM Subsidi | Profesor Nyabu | Ahok Dilantik Jadi Gubernur
Berita terpopuler lainnya:
Ceu Popong Ajukan Pertanyaan 'Bodoh' di Paripurna
Jokowi: Jangan Tangkap Kapal Pencuri Ikan, tapi...
Ibu Ahok: Dia Harus Perang