TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan penggusuran lokalisasi Kalijodo akan dimulai pada Januari 2015. Saat ini, kata dia, Pemerintah DKI tengah mendata luas lahan dan identitas warga yang mendudukinya. "Kami masih memotret wilayahnya dulu," katanya di Balai Kota, Senin, 24 November 2014.
Saefullah menjelaskan, luas lahan yang akan digusur mencapai 3-4 hektare. Lahan tersebut terbagi menjadi lima rukun tetangga yang berada di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dan enam rukun tetangga di Kelurahan Tambora, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Lokalisasi Kalijodo terletak di pinggir Kanal Banjir Barat. Rumah-rumah semipermanen berjejeran di sepanjang kanal yang dibangun pemerintah Belanda tersebut. Rumah yang akrab disebut wisma itu biasa digunakan para lelaki hidung belang untuk berkencan. Ada beberapa rumah yang berfungsi sebagai diskotek dan menjual minuman keras.
Nantinya, Saefullah menuturkan, lokasi yang digusur akan diubah menjadi jalan inspeksi dan ruang terbuka hijau. Alasannya, Jakarta baru memiliki 10 persen ruang terbuka hijau dari 30 persen yang ditargetkan.
Setelah digusur, Saefullah mengatakan, warga Kalijodo dapat menempati rumah susun sederhana sewa di Daan Mogot, Jakarta Barat. Unit rumah susun tersebut terutama ditujukan bagi keluarga. "Kami tawarkan mereka rumah susun," ujar Saefullah. (Baca: Gusur Kali Jodo, Ahok Siapkan Rusun Daan Mogot dan Setelah Risma, Ahok dan Ganjar Diusik Prostitusi)
LINDA HAIRANI
Berita Lainnya:
Uang Palsu Kualitas Super Beredar di Bekasi
Cedera, Wanggai Dipastikan Tak Main Lawan Filipina
Anies Tambah Direktorat Khusus Guru di Kemendikbud
Mahasiswa Desak Sekda Toraja Utara Ditahan
Jokowi: Pemeriksaan Gubernur Harus Sesuai Prosedur