TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Ibu Kota harus dipimpin oleh orang yang kondisi kejiwaannya tak normal. Penyebabnya, masalah perkotaan di Jakarta yang terlalu kompleks bisa membuat seseorang mengalami stres berkepanjangan.
"Saya sebenarnya agak kurang waras. Saat dites di RSPAD Gatot Subroto nilainya hanya pas di garis minimal saja," kata Ahok di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Desember 2014. (Baca: Remaja Masjid Dukung Pemerintahan Ahok)
Pernyataan Ahok mengundang tawa hadirin. Pernyataan itu keluar saat Ahok membuka acara Mati Ketawa Cara Politikus Indonesia. Saat tirai pertunjukan dibuka, Ahok tiba-tiba muncul dari pintu tiruan. Ahok mengenakan kemeja biru lengan panjang dan pantalon hitam. "Selamat malam," ucap Ahok menyapa penonton. Penonton kemudian menyambut sapaan Ahok dengan tepuk tangan ramai. (Baca: Kementerian Tak Akui Gubernur DKI Versi FPI)
Acara tersebut diprakarsai oleh Butet Kartaredjasa dan Agus Noor. Pentas tersebut mengisahkan seorang politikus yang sakit tepat saat diketahui terlibat kasus korupsi. Pentas tersebut dikemas dalam bentuk dagelan tunggal yang dimainkan Sammy Notaslimboy, Susilo Nugroho, Marwoto Kawer, dan Mongol Stress. (Baca: Gubernur FPI Tantang Ahok Bikin Survei)
Kata Ahok, penyelesaian masalah di Ibu Kota yang kompleks mengundang tanggapan positif dan negatif dari berbagai kalangan. Bila dituntut memenuhi keinginan semua orang, ia berujar, pemimpin Jakarta akan terganggu kejiwaannya. "Makanya, saya memilih pura-pura gila saja," ujar Ahok. Pernyataan tersebut kembali membuat hadirin tertawa.
LINDA HAIRANI
Berita terpopuler lainnya:
Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi
Ciri-ciri Taksi Express Asli dan Palsu
Jadi Gubernur FPI, Berapa Gaji Fahrurrozi?
KPK Bantah Boediono Sudah Tersangka Kasus Century