TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perampok, Eman alias Embi, 32 tahun, tewas dikeroyok warga di Desa Karang Anyar, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jumat petang, 19 Desember 2014. Saat beraksi, pelaku menganiaya korbannya hingga mengalami tiga luka tikam pada tubuh.
Berdasarkan keterangan saksi, pelaku beraksi di toko kelontong yang dijaga Ewih di Kampung Pulo Kecil RT 01 RW 04. Sebelum beraksi, pelaku mengaku sebagai sales dan menawarkan sebuah produk kepada korban. "Barang yang ditawarkan ditolak," kata saksi, Haikal, 30 tahun, Jumat, 19 Desember 2014.
Karena sepi, pelaku langsung mengincar perhiasan emas yang dikenakan korban. Tanpa basa-basi, pelaku yang tercatat sebagai warga Desa Karang Patri, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, langsung memukul kepala korban dengan helm. "Korban teriak meminta tolong," kata Haikal.
Teriakan korban membuat pelaku panik. Saat itu juga, perampok tersebut mengeluarkan sebilah pisau dari pinggangnya. Korban ditikam sebanyak tiga kali di bagian rusuk. Tikaman itu membuat korban jatuh tersungkur. "Warga datang dan menolong," ujarnya.
Pelaku yang sudah terkepung tak dapat berbuat banyak. Hingga akhirnya aksi main hakim sendiri pun tak terelakkan. Korban dihajar hingga tewas di lokasi kejadian. Sepeda motor jenis Yamaha Mio yang dibawa juga dibakar massa yang geram dengan aksi pelaku. "Korban diselamatkan ke klinik," ujar Haikal.
Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bekasi Ajun Komisaris Suwardi mengatakan korban mengalami luka senjata tajam pada bagian kepala dan rusuknya. "Kondisinya sehat, sekarang dalam perawatan," kata Suwardi.
Menurut dia, jasad pelaku sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi untuk diotopsi. Polisi juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian. "Baru percobaan pencurian dengan kekerasan," katanya. "Pelaku tertangkap oleh warga."
ADI WARSONO
Berita Terpopuler:
Tolak Dinikahi, ISIS Penggal Kepala 150 Wanita
'Golkar Ical Sudah Mati 2 kali, Jadi Zombie'
Susi Tangkap 14 Kapal Ikan 'Lokal tapi Asing'
JAS: Larang Muslim Rayakan Natal Bukan Kejahatan
Larangan Jilbab, Pejabat BUMN: Lihat Kantor Kami!