TEMPO.CO, Jakarta - Sepeda motor yang akan digunakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk blusukan tiba di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 23 Desember 2014. Ada lima sepeda motor yang akan digunakan oleh Djarot dan bawahannya untuk survei lapangan.
Menurut Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono, sepeda motor untuk blusukan Djarot dibeli dengan dana pengadaan barang tahun 2013. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013, Pemerintah DKI merencanakan pembelian 50 unit sepeda motor. "Tinggal digunakan," kata Heru di Balai Kota. (Baca: Tolak Mobil Dinas Baru, Djarot Justru Minta Motor)
Heru mengatakan 50 sepeda motor tersebut akan digunakan oleh pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk survei lapangan. Untuk Djarot dan bawahannya, ada lima sepeda motor.
Menurut Heru, satu sepeda motor akan disimpan di rumah dinas Djarot. Sisanya dititipkan di beberapa kantor pemerintahan kota. Heru mengatakan penggunaan sepeda motor bertujuan sebagai antisipasi kemacetan saat Djarot blusukan. "Pak Djarot bisa menggunakan sepeda motor agar tak terjebak macet," ujar dia. (Baca: Mulai Besok, Wagub Djarot Blusukan Naik Sepeda Motor)
Sebelumnya, Djarot menolak penggunaan anggaran daerah guna membeli mobil dinas baru untuknya. Djarot meminta dibelikan sepeda motor agar bisa digunakan blusukan. "Saya punya tim blusukan. Saya harus punya tim untuk turun ke lapangan," kata Djarot.
LINDA HAIRANI
Berita Terpopuler
Film Karya Sutradara Indonesia Masuk Radar Oscar
Menteri Jonan Marah Gara-gara Harga Tiket
Kenapa Visi Susi Lebih Jelas Dibanding Puan