TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memilih mengelar perayaan malam pergantian tahun lebih sederhana dibanding perayaan tahun sebelumnya.
Ahok meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggelar acara yang mencerminkan keprihatinan dan solidaritas warga Ibu Kota atas bencana-bencana yang terjadi di Indonesia. "Kami menutup tahun ini dengan keprihatinan," kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 30 Desember 2014. (Baca: hok Doakan Air Asia: Semoga Tuhan Beri Kecerdasan)
Ahok menuturkan longsor di Bojonegoro, letusan Gunung Sinabung, meletusnya Gunung Kelud, dan hilangnya pesawat Air Asia QZ8501 sepanjang tahun ini harus menjadi bahan renungan bagi warga. Perayaan pergantian tahun, ujar Ahok, akan berlangsung lebih sederhana. (Baca: Ahok, Fifi Lety, dan Guru Munafik)
Menurut Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan dirinya akan berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Monumen Nasional. Acara itu dimulai pukul 20.30 WIB pada 31 Desember 2014. (Baca: Ahok Batasi Tiket Malam Tahun Baru Rp 15 Juta)
Monas, kata Ahok, dijadikan titik berkumpul karena Menteri Pariwisata Arief Yahya akan meluncurkan Pesona Indonesia. "Nanti, kita jalan kaki bersama," ujar Ahok. (Baca: Apa Mau Ahok di Malam Tahun Baru?)
Meski begitu, Ahok menuturkan masih ada panggung hiburan yang didirikan Pemerintah Provinsi DKI. Namun, kata Ahok, jumlah panggung yang digelar lebih sedikit dibanding tahun lalu. "Kalau tak ada musik, kan, juga tak bisa kumpulkan massa," ujar Ahok. (Baca juga: Air Asia Hilang, Ahok: Laut Belitung Banyak Jin)
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi: Papua Sangat, Sangat, Sangat Kaya, namun...
Akuisisi Bloomberg TV oleh Bosowa Rampung 2 Bulan
Harga Pertamax Turun Bulan Depan