TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPD periode 2014-2019, Fahira Idris, menggandeng polisi dan kepala daerah untuk mensukseskan kampung anti-miras. Menurut Fahira, dukungan dari pejabat setempat mampu menarik warga agar terbebas dari minuman keras.
"Saya harap Ahok juga dapat turut serta mendukung program ini," kata Fahira saat dihubungi Tempo, Senin, 12 Januari 2015. Kerja sama ini, menurut Fahira, juga dapat menguntungkan kepala daerah dalam memberantas praktek penjualan miras oplosan yang marak akhir-akhir ini.
Sejauh ini, Fahira dengan Gerakan Nasional Anti-Miras sudah bekerja sama dengan wali kota Depok dan Bogor untuk mengembangkan kampung anti miras di wilayah mereka. "Warga dapat langsung melapor polisi setempat jika ada perdagangan miras secara ilegal," kata dia.
Dukungan ini juga diharapkan dapat berupa alokasi dana daerah bagi fasilitas seni dan olahraga yang dicanangkan kampung guna memberi kegiatan positif bagi para pemuda. Fahira mengatakan, pemerintah masih kurang memberdayakan remaja.
Kampung anti-miras di DKI Jakarta sudah berdiri di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Nantinya, kampung serupa juga akan dibentuk di Duren Tiga, Cengkareng, Kenari, dan Cakung. Fahira mendapat banyak bantuan dari relawan untuk mengawasi program kerja di kampung tersebut.
Sebelumnya, kampung anti-miras sudah berdiri di Depok, Tangerang Selatan, dan Bekasi, dan diklaim ampuh membebaskan warga dari perdagangan dan konsumsi miras ilegal. "Saya rasa polisi juga terbantu dengan keberadaan kampung ini karena dapat menurunkan tingkat kejahatan yang kerap terjadi akibat konsumsi miras, seperti perampokan, pembacokan, hingga kerusuhan," kata dia.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Topik terhangat:
AirAsia | Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'
Black Box Air Asia Ternyata Kejepit Bodi Pesawat
Ahok Robohkan Ruko, Veronica: Kamu Tega!