TEMPO.CO, Depok - Sopir angkutan umum di Depok belum menurunkan tarif karena belum mendapat pengumuman dari Organda dan Dinas Perhubungan setempat. Desakan menurunkan tarif memang sudah sering kali disampaikan penumpang, namun mereka enggan untuk memenuhi. "Kami enggak bisa asal turunin," kata Suyadi, 45 tahun, sopir angkot D-11 rute Depok-Palsigunung, Selasa, 20 Januari 2015.
Menurut Suyadi, dirinya tidak mungkin menurunkan tarif jika Organda belum memberikan peraturan resmi. "Nanti saya kesalahan kalau turunin sendiri," kata dia. Ia mengaku berharap bisa menurunkan tarif seperti semula saat harga Premium masih diharga Rp 6.500 per liter.
Tarif perjalanan Terminal Depok-Palsigunung awalnya Rp 3.500. Tarif naik menjadi Rp 4.500 setelah harga Premium dinaikkan menjadi Rp 8.500. Tarif itu bertahan meski pemerintah sudah dua kali menurunkan tarif menjadi Rp 7.600 dan Rp 6.600. (Baca juga: Harga BBM Turun, Sopir Angkot Bingung Soal Tarif.)
Arismanto, 28 tahun, sopir angkot rute Depok-Cinere, mengatakan sopir masih menunggu keputusan dari Organda. Pada dasarnya seluruh sopir siap jika tarif diturunkan asalkan dalam batas yang wajar. (Baca juga: Jonan Minta Turun, Angkot Pakai Tarif Lama.)
Dengan harga Premium Rp 6.600, kata Arismanto, penurunan tarif mungkin tidak sampai Rp 1.000. Selisih harga saat ini dengan harga awal Rp 6.500 menurutnya hanya akan membuat tarif perjalanan Depok-Cinere turun Rp 500. "Tapi saya tunggu Organda saja, belum ada pengumuman sampe sekarang," katanya.
MAYA NAWANGWULAN
Baca berita lainnya:
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Bob Sadino, Celana Pendek, dan Ajaran Agama
Ribut Kapolri, Koalisi Prabowo Mau Jatuhkan Jokowi?
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar, Ayah: Nuwun Sewu
Geram, Fadli Zon: Hanya Tuhan yang Mengevaluasi KPK