TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono memastikan Christoper memiliki SIM A atau surat izin mengemudi mobil. "Dia punya SIM, kok," kata Hindarsono di Markas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Selasa, 21 Januari 2015.
Christoper Daniel Sjarif, 23 tahun, adalah pelaku tabrakan beruntun di Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dia merupakan warga negara Indonesia yang berstatus mahasiswa sebuah kampus di San Francisco, Amerika Serikat. (Baca: Christopher 'Tabrakan Maut' Pura-pura Warga Asing.)
Saat ini, menurut Hindarsono, Christoper sedang menjalani pemeriksaan. "Sekarang dia masih diperiksa," katanya. (Baca: Tabrakan Maut, Christopher Jalani Dua Tes Urine.)
Dia mengatakan kondisi Christoper sempat syok, sehingga baru sekarang bisa diperiksa. Christoper sudah menjalani pemeriksaan urine dan darah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati dan Badan Narkotika Nasional. Tes ini digelar untuk menjawab kemungkinan soal adanya pengaruh narkoba atau minuman terlarang terhadap Christoper saat tabrakan terjadi.
"Tadi kami sudah periksa urine dan darah tersangka, tapi belum ada hasilnya," kata Hindarsono. (Baca: Begini Kronologi 'Tabrakan Maut di Pondok Indah.)
Peristiwa tabrakan maut tersebut bermula saat Christoper merebut kendali kemudi mobil Mitsubishi Outlander yang sedang dipegang Sandi. Sandi adalah sopir Muhammad Ali, 22 tahun, pemilik mobil tersebut sekaligus rekan Christoper.
Hingga saat ini, Hindarsono menambahkan, belum diketahui penyebab Christoper merebut kemudi. Polisi masih memeriksa pelaku dan saksi-saksi.
Adapun kecelakaan beruntun itu terjadi pada Selasa malam, 20 Januari 2015, sekitar pukul 20.00 WIB, di Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan. Mobil Outlander yang dikendarai Christoper mulanya menabrak pengendara sepeda motor di depan underpass Gandaria City. Tapi dia terus melaju. Kemudian dia menabrak dua mobil dan beberapa pengendara sepeda motor lain. Akibatnya, empat pengendara sepeda motor tewas dan dua penumpang mobil terluka.
Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Risyapudin Nursin, berdasarkan keterangan pelaku dan saksi, Christoper dan Ali sempat pergi ke Pacific Place di SCBD untuk menonton film di Blitz Megaplex dan minum-minum di Liberica Coffee. "Namun mereka cuma minum kopi dan kola," katanya.
Menurut Risyapudin, Christoper dan Ali adalah teman lama yang baru bertemu lagi. Christoper sedang berlibur di Jakarta. "Ali turun di tengah jalan dan menyuruh sopirnya mengantar Christoper ke Pondok Pinang," katanya.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Lainnya:
Pelaku Tabrakan Maut Pondok Indah Warga Korea
Begini Kronologi 'Tabrakan Maut' di Pondok Indah
Tabrakan Maut Pondok Indah, Sopir: Mobil Dirampas
Tabungan Nasabah Raib, Ini Tanggapan Bank Permata