Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Polisi Intai dan Ciduk Preman  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Aparat kepolisian Polres Metro Jakarta Barat menggiring dua pemuda saat menggelar razia preman di kawasan Slipi, Jakarta, 21 Januari 2015. Tempo/Aditia Noviansyah
Aparat kepolisian Polres Metro Jakarta Barat menggiring dua pemuda saat menggelar razia preman di kawasan Slipi, Jakarta, 21 Januari 2015. Tempo/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Kepolisian Resor Jakarta Barat menangkap 29 orang yang diduga preman dalam Operasi Cemara, Rabu 21 Januari 2015. Operasi preman ini dilakukan di titik-titik rawan perampasan, penodongan, dan penjambretan, seperti di perempatan Slipi, Tomang, Grogol, Kali Angke, Terminal Rawa Buaya, dan Terminal Kali Deres.

"Harapan saya bukan cuma preman, tapi juga pedagang asongan atau pedagang kaki lima juga ditertibkan," kata Kepala Polres Jakarta Barat, Komisaris Besar Muhammad Fadil Imran. (Baca: Berantas Preman, Ahok Siapkan Anggaran Rp 2 Miliar)

Tempo kemudian mengikuti bagaimana polisi menciduk para preman ini. Sebanyak 75 polisi berpakaian sipil menjadi ujung tombak penangkapan. Dengan menggunakan sepeda motor, mereka berkonvoi dari satu titik ke titik lainnya. Jika sampai pada titik yang dimaksud, penyergapan dimulai dengan mendatangi terduga preman satu per satu. (Baca: Polda Metro Gelar Razia, Ratusan Preman Ditangkap)

Di Tomang misalnya, polisi tak langsung menyergap terduga preman. Petugas terlebih dahulu memarkir sepeda motor di tepi jalan. Mereka menandai keberadaan empat lelaki yang bergerombol di bawah pepohonan yang diduga sebagai preman. Tampak ada papan bertuliskan 'ojek' tergantung di pohon.

Mengetahui kedatangan gerombolan sepeda motor yang tak dikenali, empat lelaki tadi tampak siaga. Dua orang, satu bercelana pendek -memperlihatkan tato di betis, satu lagi berkaos hitam berambut gondrong, terlihat berjalan menjauh. Kedua orang ini melangkah menuju gerobak yang menjual minuman dingin.

Dua petugas berpakaian sipil berjalan mengikuti dua lelaki ini kemudian mencengkeram lengannya. Tanpa basa-basi, petugas meminta lelaki bertato dan pria yang berambut gondrong itu ikut. Dua lelaki yang mengaku sebagai pedagang minuman dingin itu memberontak. (Baca: Ahok: Mafia Preman 'Petakin' Monas)

Sejumlah pengojek yang semula duduk-duduk di bawah pohon tadi membela dua lelaki itu. "Jangan dibawa Pak. Dia betulan berdagang minuman," kata seorang pengojek. Keributan kecil terjadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polisi tetap menarik lelaki bertato dan pria berambut gondrong itu ke dalam sebuah angkutan kota yang disiapkan khusus untuk membawa preman, sebelum kemudian diangkut ke truk polisi. "Apabila mereka memenuhi unsur pidana, maka akan langsung diproses, tapi jika tidak akan dibawa ke Panti Sosial Kedoya untuk didalami lagi apakah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) atau bukan," kata Kepala Bagian Humas Polres Jakarta Barat, Komisaris Polisi Herru Julianto.

Dalam operasi ini, polisi juga menangkap empat remaja di depan Rumah Sakit Harapan Kita. Mereka biasanya menjadi tukang parkir dadakan atau mengamen. "Kalau yang ini, orang tuanya akan dipanggil lalu diminta membina anak-anak ini," kata Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Barat, Komisaris Slamet.

DINI PRAMITA

Topik terhangat:
Budi Gunawan
| Eksekusi Mati | Harga BBM Turun | AirAsia

Berita terpopuler lainnya:
Langgar Tenggat Waktu, Jokowi Ancam Copot Menteri 

Membandingkan Bob Sadino dengan Mario Teguh

KPK Jawab 'Serangan' Istana Soal Budi Gunawan 

Menteri Susi Adukan Jonan ke DPR  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

35 hari lalu

Ilustrasi penyerangan. Shutterstock
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.


Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

39 hari lalu

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.


Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

18 Februari 2024

Intimidasi demo mahasiswa di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Istimewa
Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.


Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

10 Februari 2024

Salah satu terduga preman yang mengintimidasi mahasiswa ketika diskusi dan persiapan demo pemakzulan Jokowi di Universitas Trilogi Jakarta. TEMPO/Istimewa
Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.


Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

5 Februari 2024

Delpedro Marhaen. youtube/Refly Harun
Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.


Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

5 Februari 2024

Ki-ka. Direktur Imparsial Gufron Mabruri, Aktivis HAM ayah Ucok Munandar korban penghilangan paksa 97/98 Paian Siahaan, Aktivis HAM Korban Penculikan dan Penghilangan Paksa 1997/1998 Petrus Hariyanto, Koordinator Kontras Dimas Bagus Arya, dan Aktivis HAM Istri almarhum Munir Suciwati saat mengikuti diskusi publik di Jakarta, Selasa 16 Januari 2024. Diskusi yang dihadiri korban dan keluarga korban kasus HAM membahas perhelatan Pemilu 2024 terkait perilaku elit politik yang pragmatis dan lebih berorientasi pada kekuasaan dapat mengakibatkan isu dan agenda Hak Asasi Manusia (HAM) terpinggirkan. TEMPO/Subekti.
Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.


Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Puluhan mahasiswa Universitas Bung Karno memblokir jalan saat melakukan aksi demo di depan Gedung KPU, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. Mahasiswa menilai Jokowi sebagai presiden tidak netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024. TEMPO/Subekti
Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.


Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

28 Januari 2024

Jenazah Yudha Bagus Setiawan, anggota ormas Islam yang menjadi korban meninggal dalam penembakan saat sweeping perjudian di wilayah Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat malam, 26 Januari 2024, dibawa ke dalam mobil ambulans. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.


1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

28 Desember 2023

Ilustrasi bentrokan. shutterstock
1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.


Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

16 November 2023

Ilustrasi pengeroyokan. survivalmastery.com
Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.