TEMPO.CO , Jakarta -- Adanya pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara saat terjadi banjir kemarin siang turut dibenarkan oleh Pelaksana Normalisasi Waduk dan Sungai Provinsi DKI Jakarta, Heryanto saat meninjau gedung pompa air waduk Pluit. "Jadi pompa sempat mati bukan rusak, tapi aliran listrik dimatikan PLN pada pukul 11.30 kemarin, baru dinyalakan lagi pukul 14.00," kata Heryanto pada Tempo, Selasa 10 Februari 2015.
Menurut Heryanto, tidak diketahui pasti apa alasan PLN memutuskan aliran listrik saat itu sehingga pompa tidak bisa beroperasi saat air sedang tinggi. Namun menurut dia, semenjak pompa dapat kembali dioperasikan 10 pompa dapat dioptimalkan menyedot air waduk yang meluap. "Bisa jadi karena aliran listriknya masih satu gardu dengan listrik untuk warga, jadi diputus karena khawatir ada korsleting," ujar Heryanto.
Namun menurut Petugas Pintu Air Pompa Waduk Pluit Joko, 56 tahun, pemadaman listrik dilakukan PLN seharusnya tidak dilakukan jika alasannya khawatir korsleting. Pasalnya aliran listrik PLN di waduk jelas sudah terpisah dengan aliran untuk perumahan warga. "Kemarin akhirnya pakai genset dulu, tapi kinerja dengan genset kan tidak seoptimal pakai aliran listrik," ujar pria yang sudah 34 tahun menjadi penjaga pintu air tersebut.
Pemadaman listrik dilakukan pihak PLN di kawasan pemukiman warga. Salah satunya di wilayah Kebon Tebu di Bantaran Waduk Pluit RT 17/19. Pemadaman listrik di kawasan tersebut sudah berlangsung dua hari berturut-turut.
Salah satu warga Bantaran Waduk Pluit RT 17/19, Andi, 38 tahun, mengatakan jika pemadaman listrik di perumahan warga terjadi sejak kemarin sore pukul 14.50 WIB. "Mati total sampai siang ini (pukul 13.00)," ujar Andi. "Tapi di daerah Taman Waduk dan Pantai Mutiara enggak padam tuh," ujar dia menyebutkan dua wilayah yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Namun menurut Andi bisa jadi PLN memutus listrik karena kawasan tempat tinggalnya lebih rawan terjadi korsleting karena lingkungan padat dan jadi wilayah terkena banjir.
Kondisi wilayah Waduk Pluit, Penjaringan berdasarkan pantauan Tempo masih terendam air hingga ketinggian 60-70 sentimeter dari Jalan Raya Penjaringan. Akses jalan pun terputus karena luapan air tinggi. Warga dari wilayah jalan Raya Penjaringan pun harus berjalan kaki untuk menempuh perjalanan ke arah Waduk Pluit demikian sebaliknya. Masih ada kendaraan yang memaksa menerobos air namun banyaknya menyerah karena mesin pun akhirnya mati.
AISHA SHAIDRA