Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Jakarta, Aktivis Desakkan Perbaikan Ekosistem

image-gnews
Sejumlah anak bermain air banjir di kolong jalan menuju apartemen di Kemayoran, Jakarta, 11 Februari 2015. Banjir yang menutupi kolong jalan akibat hujan dan luapan kali dimanfaatkan oleh sejumlah anak untuk bermain. TEMPO/Dasril Roszandi
Sejumlah anak bermain air banjir di kolong jalan menuju apartemen di Kemayoran, Jakarta, 11 Februari 2015. Banjir yang menutupi kolong jalan akibat hujan dan luapan kali dimanfaatkan oleh sejumlah anak untuk bermain. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis lingkungan menilai tidak seimbangnya ekosistem di Jakarta dan daerah sekitarnya menyulut terjadinya banjir. "Sebelumnya, Ibu Kota banjir 5 tahun sekali. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banjir selalu datang setiap tahun," ujar Direktur Program Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) Teguh Triono dalam siaran pers, Kamis, 12 Februari 2015. 

Menurut dia, keanekaragaman hayati, dalam hal ini ekosistem, memiliki peran penting dalam menunjang keberadaan sebuah kota. Ekosistem menjamin ketersediaan pangan, regulasi air dan oksigen, perlindungan terhadap bencana alam, juga memberi fungsi rekreasi. "Perkembangan kota yang tidak tertata akan merusak komponen tersebut, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif," kata Teguh.

Penilaiannya mengacu pada minimnya ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta. Mengutip Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, Teguh menyebutkan setiap kota harus menyediakan 30 persen dari total luas kota untuk ruang terbuka hijau. Keberadaan lahan terbuka dengan pohon diyakini manjur mencegah banjir.

Kajian dari Education in Nature menunjukkan rata-rata satu pohon dapat menyerap dan menyimpan 4.000 liter air setiap tahun. Bahkan pohon dengan tinggi 30 meter dan jumlah daun sekitar 200 ribu helai mampu menyerap hingga 44 ribu liter air per tahun. "Tapi saat ini luasan RTH di Jakarta hanya sekitar 10 persen, sehingga daya serap dan daya tampung air ekosistem di perkotaan tidak memadai."

Teguh meminta pemerintah tidak hanya berfokus pada infrastruktur dalam upaya penanganan banjir, seperti membangun sodetan Kali Ciliwung. "Harus dibarengi dengan perbaikan ekosistem di Jakarta dan daerah-daerah penunjang di sekitarnya," ujarnya.  Perbaikan daerah aliran sungai, menambah ruang terbuka hijau, serta koordinasi dengan pemerintah Kota Depok dan Bogor untuk memperbaiki kawasan hulu sungai harus juga menjadi prioritas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teguh mengatakan pemerintah DKI Jakarta bisa mencontoh Kabupaten Bojonegoro yang memiliki program paving block. Bekerja sama dengan seluruh warganya, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengganti aspal jalan yang sering rusak karena banjir dengan paving block. Hasilnya, air bisa lebih terserap dan jalan relatif tidak mudah rusak. Inspirasi lain datang dari Pemerintah Kota Surabaya, yang memanfaatkan sungai sebagai bagian taman kota. Pemerintah Surabaya memagari pinggir sungai sehingga tidak ada ruang bagi warga yang hendak membuang sampah ke sungai.  

Basuki Rahmad, petugas Ekosistem Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Yayasan Kehati, mengatakan konservasi bambu di sepanjang daerah aliran Sungai Ciliwung bisa menjadi alternatif cara mencegah banjir dalam jangka panjang. "Jika pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan larangan penggunaan styrofoam di restoran dan menggantinya dengan boks makanan dari bambu, warga sekitar Ciliwung akan bergairah menanam bambu. Sementara masyarakat mendapat penghasilan tambahan, daerah aliran sungai terlindungi," ujarnya. 

REZA MAULANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

3 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

13 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

22 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

23 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.


Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

26 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.


Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

26 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.


Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

27 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.


Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

27 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua


Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

28 hari lalu

Ilustrasi orang tenggelam. pulse.com.gh
Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun