TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menurunkan sebanyak 3.320 anggotanya dalam Operasi Liong Jaya 2015 untuk pengamanan tahun baru Imlek, Kamis, 19 Februari 2015. Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, mengatakan anggota yang disiagakan untuk pengamanan itu terdiri dari 970 personel Polda Metro dan 2.250 personel jajaran Polres.
"Pengamanan akan dilakukan selama tiga hari, mulai hari ini sampai Jumat, 20 Februari 2015," kata Unggung di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 18 Februari 2015.
Unggung menjelaskan sebanyak 3.320 personel itu akan disebar untuk mengamankan sebanyak 279 klenteng. "Tiga jam sebelum dilakukan ibadah, kami lakukan sterilisasi. Setelah itu baru pengamanan," ujarnya.
Menurut Unggung, cipta kondisi tetap akan digelar dalam Operasi Liong Jaya ini. Sebab, kegiatan razia yang dilaksanakan tiap malam dinilai efektif. "Kami juga lakukan patroli jalan kaki, disamping deteksi dini tiga pilar yakni Babinkamtibmas, Babinsa, dan lurah," ujar Unggung.
Sementara itu, Vihara Dharma Bhakti terus bersolek jelang perayaan Imlek yang jatuh pada 19 Februari 2015. Bahkan Patung Dewa Bumi yang berada di Vihara yang jadi salah satu tertua di Jakarta juga 'mandi' untuk menyambut para pengunjung.
"Tidak ada makna apa-apa. Pokoknya kami harus mencuci setahun sekali biar bersih," kata Koh Awei, pengurus klenteng saat ditemui di Petak Sembilan, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa, 17 Februari 2015 lalu. Pembersihan patung-patung itu pun tidak dilakukan secara khusus. Tidak ada ritual-ritual tertentu yang digunakan pengurus dalam membersihkan patung-patung berwarna kuning emas tersebut.
Sebanyak 20 patung di dalam klenteng tampak tengah dibersihkan oleh delapan orang. Mereka pun dengan berhati-hati menggotong keluar patung-patung tersebut. Setelah dikeluarkan, patung tersebut juga langsung dimandikan menggunakan air dan deterjen. Dua batang kemoceng juga disiapkan untuk membersihkan kotak-kotak yang biasa digunakan untuk meletakan patung.
Adapun untuk bangunan kleteng, pengurus mempercantik tempat ibahad umat Khonghucu itu dengan cat berwarna merah. Sebagian besar vihara itu pun tampak makin kinclong dengan cat merah menyala.
AFRILIA SURYANIS | DIMAS SIREGAR