TEMPO.CO, Bekasi - Puluhan wartawan di Kota Bekasi menggelar unjuk rasa di depan kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kota Bekasi, Jalan Siliwangi, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Jumat, 20 Februari 2015.
Aksi ini adalah buntut dari pengeroyokan terhadap wartawan Radar Bekasi, Randy Yosetiawan Priogo, 27 tahun. Randy dipukuli tiga orang tak dikenal di sebuah rumah makan di Jalan Serma Marzuki, Bekasi Selatan, pada Kamis petang, 19 Februari 2015, sekitar pukul 17.00 WIB.
Saat itu dia bertemu dengan Ketua DPC PAN Bekasi Utara Iryansyah dan Ketua DPD PAN Kota Bekasi Faturahman. "Saya diundang. Mereka ingin klarifikasi berita," kata Randy kepadaTempo, Jumat, 20 Februari 2015.
Berita yang dimaksud Randy berjudul "DPC Bekasi Utara Sebut Pimpinan DPD Masa Bodo" yang terbit pada 18 Februari 2015. Tapi pertemuan baru berjalan beberapa menit, tiga orang tak dikenal tiba-tiba mengeroyok Randy.
Sebelum dikeroyok, Randi mengaku sempat melihat Faturahman memberi isyarat kepada ketiga pelaku pengeroyokan. "Saya dijebak. Ini jelas ada keterkaitannya dengan pemberitaan," kata Randy.
Padahal, menurut Randy, sebelum berita itu dimuat, dia telah melakukan verifikasi data dan meminta konfirmasi dari sejumlah narasumber yang kompeten. Akibat pengeroyokan itu, Randy mengalami luka memar di wajah, lengan, serta punggung. "Saya dipaksa menyerahkan KTP (kartu tanda penduduk)," kata Randy.
Randy melaporkan penganiayaan itu ke Kepolisian Resor Kota Bekasi. Laporannya bernomor LP/278/K/II/2015/SPKT/Resta Bekasi Kota. "Saya minta kasus ini diusut sampai tuntas," ujar Randy.
Saat berunjuk rasa di depan kantor DPD PAN Kota Bekasi, para wartawan menggelar aksi teatrikal tentang kebebasan pers yang terancam. Hingga berita ini dibuat, belum ada konfirmasi dari pihak PAN. Pengurus DPD PAN Kota Bekasi tak ada di kantor.
ADI WARSONO