TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama disambut aksi unjuk rasa belasan pedagang kaki lima di depan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Tambora, Jakarta Barat, hari ini. Para pedagang mengeluhkan penggusuran lokasi jualan mereka yang terletak di tepi Kali Angke, depan kompleks rusunawa.
Para pedagang itu membawa poster-poster berisi penolakan atas penggusuran tersebut. Salah satu poster bertuliskan, "Ahok bikin susah pedagang." Poster lainnya berbunyi, "Ahok arogan." Puluhan polisi dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja berjaga di depan gerbang rusunawa.
Adapun tepi Kali Angke yang sebelumnya mereka tempati kini telah bersih dan berubah menjadi trotoar selebar 1,5 meter. Sepanjang pinggir trotoar juga sudah ditanami rumput.
Ahok mengunjungi Rusunawa Tambora untuk meresmikan tiga tower yang baru selesai dibangun. Selain Tambora, ia juga menandatangani prasasti peresmian tiga rusunawa lain, yakni Rusunawa Jatinegara Kaum, Rusunawa Cipinang Besar Selatan, dan Rusunawa Pulo Gebang. "Rusunawa Tambora adalah impian kami tentang hunian massal yang layak bagi warga," kata Ahok di Rusunawa Tambora, Selasa, 24 Februari 2015.
Ahok menjelaskan Rusunawa Tambora merupakan perbaikan dari rumah susun lama. Saat ini ketiga tower itu masing-masing terdiri atas 16 lantai dengan total 549 unit bertipe 30. Tak hanya penambahan lantai, ia berujar, rumah susun ini pun sudah dilengkapi dengan elevator, fasilitas kesehatan, dan ruang usaha bagi para warga. "Setara dengan hunian bagi warga kelas bawah di Singapura," ujar Ahok.
LINDA HAIRANI