TEMPO.CO, Tangerang - Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Tangerang akan menyiram kawasan Tempat Pengolahan Akhir Sampah Rawa Kucing dengan ampas kopi. "Cara ini untuk menghilangkan bau sampah," ujar Sekretaris Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Tangerang Sugihharto Achmad Subagya kepada Tempo, Senin, 2 Maret 2015
Sugihharto menjelaskan senyawa pada ampas kopi yang terdiri atas kulit, biji, dan ampas serbuk kopi mampu menyerap dan mengikat bau sampah. "Fungsinya sebagai absorban," katanya. Selain sebagai penyerap bau, kata Sugihharto, ampas kopi juga berfungsi sebagai pupuk organik.
Tahap pertama, sebanyak 40 ton ampas kopi telah digunakan untuk menutup permukaan taman, jalan, dan area lainnya di TPA Rawa Kucing. Penyiraman tahap pertama ini diklaim mampu mengurangi bau anyir sampah. "Bau sampah berkurang dalam radius beberapa kilometer," kata Sugihharto.
Ke depannya, kata dia, ampas kopi akan digunakan untuk menutupi timbunan sampah di TPA milik Pemerintah Kota Tangerang. Untuk mensuplai kebutuhan ampas kopi tersebut, kata Sugihharto, pihaknya telah menggandeng produsen kopi terbesar di Tangerang.
Akan tetapi, efektivitas ampas kopi penghilang bau sampah diragukan pengamat sampah perkotaan dari Universitas Gajah Mada, Sodiq Suhardianto. "Di dunia persampahan belum pernah ada konsep ampas kopi untuk meredam bau sampah," katanya kepada Tempo.
Analoginya, kata Sodiq, menghilangkan bau sampah dengan parfum. Menurut Sodiq, bau dari pembusukan sampah berasal dari bakteri. "Ampas kopi tidak akan dapat menghidupkan bakteri yang sudah mati dan gas metan yang keluar tidak bisa dicegah," ujarnya menjelaskan.
JONIANSYAH