TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak masuk kantor hari ini, Senin, 9 Maret 2015. Ia terkena demam berdarah. Beruntung, Ahok--sapaan akrabnya--tak sampai diopname di rumah sakit.
"Enggak opname, anak saya juga kena demam berdarah," kata Ahok kepada Tempo, Senin, 9 Maret 2015. Yang dimaksud Ahok adalah anak bungsunya yang bernama Daud Albeenner, 9 tahun.
Lantas dari manakah Ahok terkena wabah nyamuk Aedes aegypti? "Di rumah, pos ajudan dan satpam jorok nih. Sampai dispenser saja ketemu jentik," Ahok berujar.
Ahok bergegas meminta rumahnya yang berada di Perumahan Pantai Mutiara, Jakarta Utara, itu untuk di-fogging.
Alhasil, seluruh agenda Ahok untuk hari ini dan beberapa hari mendatang diambil alih Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Ia masih harus beristirahat lantaran sakitnya itu.
Adapun, Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Priharto mengatakan pengasapan di kompleks Perumahan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, dilakukan pada hari Jumat di setiap pekannya. "Pengasapan di Pantai Mutiara dilakukan secara rutin," kata dia.
Meski begitu, Koesmedi berujar pencegahan demam berdarah di kawasan itu belum menyeluruh. Tim pengasapan tak bisa memeriksa semua genangan yang berada di permukiman itu. Soalnya, warga yang tinggal di Pantai Mutiara biasanya tertutup. Selain itu, mereka kerap tidak berada di rumah saat pengasapan berlangsung.
Koesmedi menjelaskan, pemeriksaan genangan di dalam rumah merupakan bagian dari pemberantasan sarang nyamuk oleh tim yang diturunkan oleh Dinas Kesehatan.
Pemeriksaan genangan diakhiri dengan pembagian bubuk abate untuk ditaburkan di semua penampungan air. "Proses itu tak bisa dilakukan di Pantai Mutiara," ujar Koesmedi.
Ahok pernah memaparkan jumlah penderita demam berdarah dengue pada 2014 mencapai sekitar 120 orang. Adapun jumlah penderita pada Januari 2015 telah mencapai 84 orang. Menurut dia, jumlah tersebut masih bisa ditangani rumah sakit umum daerah di Jakarta.
NIEKE INDRIETTA | LINDA HAIRANI