TEMPO.CO, LHOKSEUMAWE - Tabrakan maut antara bus Cenderawasih dan truk tronton terjadi di lintasan jalan Banda Aceh-Medan, tepatnya di depan kantor Badan Penyuluhan Pertanian Kecamatan Peulimbang, Kabupaten Bireuen, 5 April. Kecelakaan ini mengakibatkan 4 orang tewas serta menyebabkan puluhan lainnya terluka parah.
Kepala Kepolisian Satuan Lalu Lintas Bireun Ajun Komisaris Thomas Nurwanto mengatakan kecelakaan bermula ketika bus Cenderawasih yang mengangkut rombongan pengantin, saat berada di jalan lurus di depan BPP Peulimbang, berusaha mendahului sebuah dump truck yang melaju dengan arah yang sama.
Namun, diduga akibat asap tebal pembakaran jerami di persawahan, bus yang berangkat dari Kecamatan Peusangan menuju Ule Gle, Kabupaten Pidie Jaya, tak melihat truk tronton dari arah berlawanan. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.00. “Hingga saat ini, empat orang dinyatakan meninggal,” kata Thomas kepada Tempo, kemarin petang.
Kondisi badan minibus Cenderawasih bagian atas copot dan tronton mengalami ringsek pada bagian depan. Sedangkan dump truck pengangkut pasir sudah jatuh ke posisi kiri jalan. Lalu lintas di jalan di kawasan itu sempat macet beberapa jam karena warga mencoba mengeluarkan korban yang terjepit dari badan bus.
Sementara itu, puluhan penumpang bus lainnya terluka parah. Mereka harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr Fauziah Bireun, Aceh. “Mereka masih menjalani perawatan intensif,” ujar Thomas.
IMRAN MA