TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub-Bagian Humas PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Wijaya membenarkan kabar tentang pelemparan batu yang menimpa sebuah mobil Innova di jalur Cikunir-Cikampek. Kejadian tersebut, kata dia, berlangsung pada Rabu, 1 April 2015.
"Batu dilempar dari jembatan penyeberangan orang dan tidak ada motif tertentu. Ini murni ulah iseng saja," kata Wijaya kepada Tempo, Senin, 6 April 2015.
Ia menuturkan tak ada target tertentu yang disasar pelaku. "Kejadian ini sudah ditangani oleh perusahaan, termasuk ganti rugi," katanya. Menurut Wijaya, ini adalah kejadian pertama pada 2015.
Sebelumnya, di media sosial beredar gambar satu mobil yang dihantam batu berukuran lumayan besar di bagian depannya. Kaca depan mobil ikut pecah, sementara batu masih menempel di sana.
Menurut Wijaya, jalur Cikunir bukan jalur rawan pelemparan batu. "Di sana biasanya hanya ada pembobolan pagar pembatas tol untuk minta akses jalan," katanya. Ia mengaku kaget karena baru pertama kali ini ada pelemparan batu di wilayah tersebut.
Wilayah yang rawan pelemparan batu, kata dia, adalah jalur Pesanggrahan, Ulujami, dan Veteran. "Itu pun setahun hanya dua-tiga kejadian," katanya. Di jalur Pesanggrahan-Veteran, Wijaya bertutur, daerah rawan ada di jembatan penghubung antara madrasah aliyah dan Pondok Pinang. Sebab, di jalur ini ada banyak batu yang digantung begitu saja dengan seutas tali sehingga dapat jatuh setiap saat.
Menurut dia, pelaku pelemparan biasanya anak-anak usia belasan tahun. "Kami selesaikan dengan cara persuasif, kembalikan pelaku ke orang tua dan diberi nasihat plus teguran langsung," katanya. Pihaknya, kata dia, tak menempuh jalur hukum sebab pelaku masih di bawah umur dan hanya membutuhkan pembinaan.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali, dia mengatakan, perusahaannya lebih memilih melakukan pendekatan sosial. "Kami memberikan penyuluhan kepada warga sekitar, bekerja sama dengan tokoh masyarakat setempat untuk melakukan pembinaan," katanya. Cara lainnya yakni mengadakan program tanggung jawab sosial perusahaan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat, seperti pengobatan gratis. "Diharapkan dengan cara ini masyarakat semakin akrab dengan pengelola dan segan melakukan hal-hal semacam itu," katanya.
Selain itu, PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta mengintensifkan inspeksi tim keamanan dan ketertiban di sisi luar tol. "Sehari biasanya empat kali inspeksi, diintensifkan jadi sehari delapan kali inspeksi," katanya. Menurut dia, hari ini tak ada laporan mengenai pelemparan batu. Pernyataan ini dikuatkan petugas TMC Polda Metro Jaya, Kasno. "Sepanjang hari ini tak ada data mengenai pelemparan batu di ruas tol," katanya.
DINI PRAMITA