TEMPO.CO, Jakarta -- Pemerintah DKI Jakarta akan menyuntikkan modal untuk Bank DKI sebesar Rp 1 triliun agar badan usaha milik daerah itu masuk kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) III.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan Bank DKI yang 99,9 persen sahamnya dimiliki pemerintah DKI baru mempunyai modal Rp 4,3 triliun. “Untuk bisa ke BUKU III, modalnya harus Rp 5 triliun," kata Ahok, saat ditemui setelah Rapat Umum Pemegang Saham Bank DKI di Jakarta, kemarin.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015, Ahok mengatakan penyertaan modal memang diutamakan ke PT Transjakarta dan PT Mass Rapid Transit. Namun masih ada celah untuk mengalokasikan dana Rp 1 triliun ke Bank DKI. "Masih bisa karena sudah diperdakan," ujar Ahok.
Ahok berharap bisa mendorong Bank DKI masuk BUKU IV (modal di atas Rp 30 triliun) dalam lima tahun ke depan. Dia menginginkan Bank DKI bisa masuk bursa. “Itu bisa dilakukan kalau saya masih jadi Gubernur," kata dia.
Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono, menyambut baik dukungan pemerintah DKI. Menurut dia, untuk melanjutkan pengembangan, Bank DKI harus didukung modal. ”Kami memang memohon kepada Pak Gubernur untuk diberikan tambahan modal,” kata Eko.
Dalam rapat pemegang saham Bank DKI, kemarin, disetujui pembagian dividen sebesar Rp 263 miliar. Jumlah ini separuh lebih dari laba bersih 2014 yang sebesar Rp 465 miliar.
AISHA SHAIDRA