TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus harian Blok G Pasar Tanah Abang tertawa miris saat ditanya soal lantai tiga yang diduga sebagai tempat untuk bisnis prostitusi. "Siapa bilang?" kata Iwan Oscandar, membantah hal itu sambil menunjukkan rekaman CCTV kepada Tempo, Senin, 20 April 2015.
"Saya bisa memonitor semua lantai dari smartphone pribadi saya kapan pun," kata pria yang menjabat sebagai asisten manajer teknik dan tata pengelolaan bangunan ini. Ia menuturkan setiap malam rutin mengawasi kegiatan di semua lantai melalui kamera CCTV yang telah tersambung dengan smartphone miliknya. Sebab kapan pun ia terbangun, ia memastikan kondisi pasar terkendali.
Ia membantah tudingan terlibat dalam bisnis tersebut. "Kalau saya yang melindungi, saya pasti sudah sangat kaya sekarang," kata dia. Ia mengklaim akan menangkap orang yang ketahuan menggunakan pasar untuk tujuan prostitusi.
Ia menuturkan sejak pukul 17.00, Blok G sudah digembok. "Kalau yang jual sayur dan daging memang 24 jam tapi di antara mereka sendiri ada semacam pamali kalau bisnis haram maka dagangan mereka tidak laku," kata Iwan menepis dugaan keterlibatan pedagang dalam bisnis prostitusi. Selain itu, kata dia, ada petugas yang selalu berjaga 24 jam mengawasi pasar.
Sebelumnya marak diberitakan Blok G yang kini sangat sepi pembeli berubah menjadi tempat prostitusi. Lantai tiga yang kosong menjadi tempat transaksi tersebut berlangsung. "Itu sengaja dikosongkan supaya yang lantai satu dan dua ramai dulu tapi tidak ada itu dijadikan tempat prostitusi," kata Iwan tersenyum kecut.
DINI PRAMITA