TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Parawisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Purba Hutapea mengatakan akan memanggil pengelola The Media Hotel and Towers serta penyelenggara acara Divine Production. Pemanggilan itu terkait dengan pesta bikini bertema “Splash After Class” sebagai perayaan bagi murid sekolah menengah atas yang lulus Ujian Nasional.
“Besok pagi, Senin, 27 April 2015 akan kami panggil ke Kantor Dinas Parawisata DKI Jakarta,” kata Purba dalam pesan pendeknya, Minggu, 26 April 2015. “Rencana pukul 10.00 WIB, semoga mereka datang.”
Purba menuturkan pemanggilan itu untuk meminta keterangan hotel dan penyelenggara acara ihwal pesta bikini. Musababnya, acara yang semula berlangsung pada 25 April 2015 itu sempat menghebohkan masyarakat karena mencantumkan 15 nama sekolah yang berada di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang Selatan. Namun karena dikecam berbagai pihak, acara itu batal.
Acara yang akan digelar sekitar pukul 22.00 WIB tersebut diklaim diikuti sejumlah sekolah, seperti SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, SMA 14, SMA 38, SMA 50, SMA 24, SMA 31, dan SMK Musik BSD. Beberapa sekolah lain tercatat sebagai pendukung, yaitu SMA 109, SMA 53, SMA 29, SMA 26, SMA 31, SMA 44, SMA Muhammadiyah Rawamangun, dan SMA Alkamal.
Manager F&B Event and Sponsorship The Media Hotel Ibnu M. Iqbal mengatakan akan menghadiri panggilan Dinas Parawisata DKI. “Kami sudah dapat undangannya dan pasti akan hadir,” kata dia ketika dihubungi Tempo.
Pihak Divine Production belum bisa dimintai keterangan ihwal pemanggilan ini. Baik nomor telepon Pemilik Divine Production, Immanuel Siregar, dan Manager Finance dan Talent, Debby Carolina, semua tidak merespons telepon dan pesan.
Namun sebelumnya Immanuel menyatakan kesiapannya jika ada polisi dan pihak lain yang memanggil dia dan tim untuk menjelaskan pesta bikini itu. Namun, menurut dia, tidak ada dasar untuk menuntut EO-nya ke polisi. "Acara Splash After Class itu memang untuk murid SMA, tapi untuk 18 tahun ke atas dan batal terlaksana," kata dia di Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis, 23 April 2015.
Pihak Devine pun membantah acara itu merupakan pesta bikini. Menurut Debby, acara itu merupakan summer dress dengan tempat di kolam renang. "Ini kesalahan bagian kreatif. Kami lagi cari desain aslinya yang tidak ada nama sekolah," katanya. "Tapi kami tidak bisa menghubungi orang kreatif itu."
Debby pun bingung masyarakat ribut dengan pesta ini dan pihaknya disebut sebagai penyelenggara nakal. Padahal, acara yang digarap Divine mencontek pesta murid SMA dari penyelenggara lain. "Yang nakal itu beritanya," katanya. "Kami rugi puluhan juta karena acara ini batal."
HUSSEIN ABRI YUSUF