TEMPO.CO, Jakarta - Warga Rumah Susun Petamburan, Jakarta Pusat, mengenal muncikari pekerja prostitusi kelas kakap, Robby Abbas, sebagai Obby. Ita, bukan nama sebenarnya, menjelaskan, Obby telah tinggal di Rumah Susun Petamburan sejak 2008.
Menurut pemilik jasa pencucian pakaian Kusuma Laundry ini, Obby merupakan orang yang kemayu. "Obby 'melambai'. Ia juga pernah bekerja sebagai perias artis," ujar perempuan berusia 24 tahun ini di lantai dasar Blok 6 Rumah Susun Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Mei 2015.
Warga rusun lainnya, Hendra, mengatakan Obby dan teman-teman seprofesinya kerap berkumpul di sebuah warung di rusun iyu. "Teman-teman Obby kebanyakan 'melambai' juga dan penampilan mereka alay," katanya.
Yang paling mengejutkan bagi pria berusia 30 tahun ini ialah kebiasaan Obby yang sering tiba-tiba mencium pipinya saat mengobrol. Namun Hendra tak marah saat Obby mencium pipinya. "Saya menganggap itu sebuah candaan saja," katanya.
Hendra mengaku tahu profesi Obby adalah muncikari sebelum dia ditangkap pada Jumat, 8 Mei 2015. Bahkan dia sempat melihat grup BlackBerry Messenger milik Obby yang terkait dengan profesi itu.
Saat ini unit rumah susun yang pernah dikontrak Obby telah ditempati orang lain. Unit rumah susun berwarna merah tua yang terletak di lantai dasar Blok 6 Rumah Susun Petamburan ini tampak sepi. Pintunya yang berwarna putih tertutup rapat. Adapun jendelanya tertutup tirai.
"Sewa kontrakannya sudah habis dan sekarang rumah tersebut diisi orang lain," tutur salah seorang warga setempat yang enggan disebut namanya.
Robby ditangkap pada Jumat malam, 8 Mei 2015, di sebuah hotel mewah di kawasan Jakarta Selatan saat bertransaksi dengan polisi yang menyamar. Dalam penangkapan tersebut, seorang wanita berinisial AA, 22 tahun, turut ditangkap di kamar hotel. Kepolisian menyita barang bukti berupa bra bermotif renda berwarna hitam dan satu ponsel BlackBerry berwarna putih.
GANGSAR PARIKESIT