TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Sarlito W. Sarwono mengatakan lima orang anak yang diduga ditelantarkan orang tuanya di Cibubur mengalami stres dan trauma berat. Kondisinya belum mengalami perkembangan yang lebih baik hingga saat ini.
"Sampai saya tinggalkan, (mereka) masih trauma banget," kata profesor dari Universitas Indonesia ini, Sabtu, 16 Mei 2015.
Kementerian Sosial membawa lima anak pasangan Utomo Perbowo dan Nurindria Sari itu ke safe house atau tempat perlindungan anak yang juga berada di kawasan Cibubur sejak Rabu lalu. Di sana, mereka diteliti dan berusaha dipulihkan setelah diduga mengalami kekerasan fisik dan nonfisik.
Utomo dan Nurindria tinggal di kompleks mewah, Cluster Nusa Dua Perumahan Citra Grand, Cibubur, Bekasi, Jawa Barat. Pasangan yang dikenal tertutup itu dilaporkan warga lantaran membiarkan anak ketiganya tak bersekolah dan tidur di pos jaga sebulan terakhir.
Sarlito sudah melaporkan kondisi anak itu ke Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, kemarin. Dia menyatakan anak berinisial AD tersebut mengaku pernah diborgol, diancam pakai pistol korek api, serta dipukuli orang tuanya.
Adapun empat saudara perempuannya, tutur Sarlito kepada Tempo, juga diduga bernasib sama, tapi butuh waktu untuk mengajak mereka bercerita. "Mereka tidak mau menjawab pertanyaan," ucapnya.
Sarlito mengatakan mereka ketakutan kala akan ditemui tim psikolog. Bahkan anak sulung yang kembar, yakni L dan C, memilih bersembunyi di kamar mandi. Kondisi itu menunjukkan tingkat trauma dan stres yang dialami, "Kami masih mengamati perkembangannya," ujarnya.
TRI SUHARMAN