TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda mengatakan keluarga kasus penelantaran anak di Perumahan Citra Gran Cibubur, Bekasi, telah mendatangi lima anak korban penelantaran.
Kunjungan keluarga tersebut dilakukan pada Jumat, 15 Mei 2015, di Rumah Aman SOS Children's Village Jakarta Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur, Jakarta Timur.
"Yang datang kakek, nenek, om, dan tante dari pihak bapaknya (Utomo Pernomo)," kata Erlinda di Rumah Aman SOS Children's Village Jakarta Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu, 16 Mei 2015.
Erlinda mengatakan pihak keluarga datang untuk melihat kondisi anak-anak Utomo Pernomo dan Nurindria Sari setelah kedua orang tua itu diamankan kepolisian. "Sekaligus mereka mengajukan diri bersedia merawat anak-anak," ujar Erlinda.
Ia mengakui penyerahan anak kepada pihak keluarga memang sangat mungkin dilakukan. Namun, untuk melakukan penyerahan tersebut, pihak keluarga yang mengajukan harus melalui serangkaian tes yang dilakukan KPAI dan Kementerian Sosial. "Kami harus melakukan tes ke psikolog dan juga survei rumah untuk melihat apakah layak dengan lima anak seperti ini," tutur Erlinda.
Menurut dia, tes-tes itu diperlukan untuk menghindari penelantaran anak terulang kembali. Jika dari hasil tes maupun temuan KPAI dan Kementerian Sosial pihak keluarga dinyatakan tidak tepat merawat, anak korban penelantaran ini dapat tetap tinggal di Rumah Aman SOS Children's Village ataupun di bawah perlindungan Kementerian Sosial.
Erlinda menambahkan, jika penyerahan anak dilakukan, kelimanya akan diserahkan semua. "Pemisahan anak tidak akan terjadi. Kalau diserahkan akan kelima-limanya," ucap Erlinda.
Pada Kamis, 14 Mei 2014, polisi mendobrak paksa pintu salah satu rumah di Perumahan Citra Gran Cibubur. Pasalnya, orang tua lima anak di rumah ini, Utomo Pernomo dan Nurindra Sari, diduga menelantarkan dan melakukan kekerasan terhadap anak-anak mereka.
Seorang anak laki-laki mereka, D, 8 tahun, tidak diizinkan berada di rumah selama satu bulan terakhir. Sampai-sampai D tidur di pos penjagaan dan hidup dibantu warga sekitar.
MAYA NAWANGWULAN