Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

#SaveJambulKuning, Warga Serahkan Kakatua Peliharaannya ke Badan Konservasi

image-gnews
Burung Kakatua Jambul Kuning yang diserahkan warga, di Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Jakarta, 11 Mei 2015. Mencegah burung langka tersebut dari kepunahan, maka burung tersebut akan dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa untuk direhabilitasi sebelum dilepas liarkan.M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
Burung Kakatua Jambul Kuning yang diserahkan warga, di Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Jakarta, 11 Mei 2015. Mencegah burung langka tersebut dari kepunahan, maka burung tersebut akan dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa untuk direhabilitasi sebelum dilepas liarkan.M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Bogor -- Dua burung Kakatua Jambul Kuning atau Cacatua Sulphure yang merupakan satwa dilindungi pemerintah karena sudah langka, diserahkan oleh pemiliknya kepada petuga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat, Senin 18 Mei 2015.

"Dua burung langka tersebut diserahkan sukareala oleh pemiliknya yang merupakan warga Cilodong Depok, dan warga Cileungsi, Kabupaten Bogor," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Bogor, Ari Wibawanto, saat ditemui di kantornya, di Jalan Raya Karadenan, Cibinong, Senin 18 Mei 2015.

Ari mengatakan, berdasarkan keterangan dari salah satu pemilik yang menyerahkan burung tersebut pada BKSDA, mendapatkan burung langka tersebut dari temannya. "Menurut pemilik dia mendapatkan burung itu dari rekan kerjanya sebagai kenang-kenangan," kata dia.

Salah satu burung Kakatua yang diserahkan oleh pemiliknya warga Depok tersebut, diperkirakan berusia 8 tahun dan memiliki ukuran 30 sentimeter. "Sedangkan burung yang diserahkan oleh warga Bogor berukuran 25 sentimeter dan diperkirakan berusia 5 tahun," kata dia.

Menurut dia, habitat asli kedua burung tersebut tersebar di Sulawesi, Bali, Kepulauan Sunda Kecil, Timor yang masih memiliki hutan primer, dan hidup secara berkelompok, "Hewan ini termasuk dalam kategori cerdas yang cerdas dan mengkonsumsi biji-bijian, serta aneka buah-buahan," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Habitat mereka lebih banyak tinggal dengan cara membuat lubang di pohon, dan untuk burung betina hanya menghasilkan dua atau tiga telur setelah musim kawin. "Habitatnya sudah mulai langka karena menjadi target pemburuan masyarakat yang kemudian dijual untuk para kolektor baik," kata dia.


BKSDA Jawa Barat dalam kurun satu tahun terakhir menerima 14 ekor Kakatua Jambul Kuning dari pemiliknya untuk ditangkarkan, yang kemudian akan dilepas ke habitat liarnya, "Hewan ini sudah masuk dalam bidanang langka yang dilindungi negara sesuai dengan Undang-Undang No.5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekositemnya, " kata dia.

M SIDIK PERMANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

6 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

18 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

23 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

24 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

25 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

35 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

44 hari lalu

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.


Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

48 hari lalu

Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, kembali kehilangan salah satu ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) setelah diduga dibunuh oleh pemburu liar untuk diambil gadingnya. ANTARA/HO-TNTN
Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.


Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

50 hari lalu

Sidang perkara perdagangan orang utan dengan terdakwa Ramadhan dan Reza Heryadi di PN Medan. Foto: Istimewa
Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri


Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

52 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.