TEMPO.CO, Jakarta - Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, tiba-tiba ramai menjadi bahan pergunjingan masyarakat. Sebabnya, desain bangunan terminal dan jalur bus dinilai keliru serta terlalu sempit. Padahal biaya revitalisasi Terminal Rawamangun menelan biaya Rp 47 miliar. Pantas saja Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama geram ketika mengetahui proyek tersebut dikerjakan dengan asal-asalan.
Padahal, bila pemerintah DKI mau menengok keberhasilan negara lain membangun fasilitas terminal bus, banyak contoh yang bisa dilirik. Sebab, negara lain tak hanya mempertimbangkan unsur kegunaan, tapi juga melihat sisi estetikanya. Berikut ini daftar terminal terbaik di dunia versi laman arsitek Design Curial:
1. Terminal Spaarne Hospital, Belanda
Area pemberhentian bus ini didesain oleh konsultan NIO Architecten. Dibangun pada 2003, terminal ini terilhami oleh bentuk ikan paus. Terminal Spaarne Hospital menggabungkan gaya Baroque dan modernisme. Kontraktor juga memilih material dari bahan sintetis untuk membangun gedung terminal.
2. Terminal Poole, Inggris
Terminal ini sudah berdiri sejak 40 tahun lalu, hingga biro arsitek Penson Architects berkesempatan merenovasinya. Permukaan dinding terminal dihiasi oleh mural yang sangat artistik. Pencahayaan di terminal ini membuat penumpang seolah sedang berada di pusat belanja, alih-alih di terminal.
3. Arriva Headquarters Guimarães, Portugal
Terminal ini didesain dengan gaya minimalis sekaligus futuristik. Desainer RVDM Arquitectos membuat dinding Terminal Arriva didominasi kaca, sehingga calon penumpang akan bermandikan sinar matahari kala menunggu bus pada pagi hari. Luas terminal mampu menampung 96 unit bus dan sengaja dibangun berjauhan dengan pemukiman penduduk untuk menekan polusi suara.
4. Terminal Slough, Inggris
Sebagai penghormatan kepada astronom lokal William Herschel yang menemukan gelombang inframerah pada 1800, biro arsitek Bblur yang berbasis di London menciptakan sebuah bangunan bergelombang untuk mewakili karakter inframerah.
Terminal bus Slough didesain dengan struktur kanopi aluminium yang mengalir turun sepanjang 130 meter. Kanopi itu membungkus struktur dua lantai yang di dalamnya terdapat kantor tiket, fasilitas sopir, agen koran, kafe, ruang tunggu, dan toilet.
Kanopi itu sekaligus menjadi pelindung pejalan kaki yang menuju pusat kota dan stasiun kereta api. Bahkan bahan aluminium yang dipakai bertindak bak perisai saat terpapar cahaya sehingga warna cahaya terus berubah sesuai dengan keadaan sekitar.
5. Terminal Aarau, Swiss
Keindahan terminal bus ini terletak pada wujud kanopinya yang menyerupai gelembung dan awan. Duet arsitek Mateja Vehovar dan Stefan Jauslin mengusung teknologi membran untuk menciptakan efek awan pada kanopi terminal.
RAYMUNDUS RIKANG | DESIGN CURIAL