TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memamerkan kecanggihan closed-circuit television (CCTV) atau kamera pemantau yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. Teknologi itu menjadi bagian penting untuk mewujudkan impiannya menjadikan DKI sebagai kota pintar.
Menurut Ahok, kualitas gambar yang dihasilkan oleh tiap kamera pemantau sangat tajam. "Perbesaran gambar sampai bisa melihat pelat nomor kendaraan yang parkir di pinggir jalan," katanya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Jumat, 29 Mei 2015.
Untuk membuktikan ucapannya, Ahok lantas mengeluarkan ponsel iPhone perak dari kantongnya. Setengah menit mengutak-atik ponselnya, dia menunjukkan pada wartawan salah satu citra kamera CCTV yang terpantau di ponselnya. "Lihat nih ada mobil yang kurang ajar parkir di trotoar," ujarnya sambil menunjuk gambar mobil Kijang Innova abu-abu.
Saat malam, kualitas gambar juga tak berkurang. Sebab, ada teknologi infra merah yang terpasang pada kamera tersebut. "Dibantu sedikit pencahayaan," tutur Ahok.
Aksi pamer kecanggihan kamera pemantau tersebut tak berhenti di situ. Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, kamera yang sedang dia aktifkan bisa memperbesar dan memperkecil citra dari ponselnya. Arah pengambilan gambar termasuk kendali otomatis yang langsung diatur dari ponselnya. "Saya tinggal pantau dan kendalikan saja dari Balai Kota atau dari rumah."
Rencananya, bakal ada 2.000 unit kamera pemantau yang bakal terpasang di DKI pada tahun ini. Jumlah itu bakal terus meningkat hingga 4.800 unit. Menurut Ahok, pengadaan kamera pemantau itu diperoleh dari operator telekomunikasi yang hendak membangun menara microcell. "Saya beri izin, tapi mereka harus sediakan CCTV canggih, jaringan Internet, dan lampu jalan."
Dia juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya ihwal titik-titik rawan kejahatan yang perlu dipasang kamera pemantau. "Biar mereka tidak perlu repot-repot keliling untuk patroli," kata Ahok.
RAYMUNDUS RIKANG