TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mulai memberi sinyal akan maju dalam pemilihan kepala daerah DKI pada 2017. Ia punya dua pilihan: maju sebagai calon independen atau dicalonkan partai.
Namun Basuki menyadari perjuangannya sebagai calon independen bakal tidak mudah. Ia harus mengumpulkan satu juta kartu tanda penduduk warga Jakarta sebagai bukti dukungan. Dia menyatakan tak ingin repot-repot mengumpulkan KTP. "Biar saja rakyat yang bergerak, saya sudah capek," katanya.
Basuki juga masih menimbang-nimbang peluangnya mencalonkan diri melalui kendaraan partai politik. Dia menyatakan tak ingin terburu-buru menerima pinangan Partai NasDem, yang berminat menyokong mantan Bupati Belitung Timur itu. "Saya lihat dulu bagaimana prosesnya ke depan," katanya di Balai Kota kemarin.
Sikap Partai
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai NasDem di DPRD DKI, Bestari Barus, menyatakan dukungannya kepada Gubernur Basuki bila hendak mencalonkan diri dalam pilkada 2017. Namun ada beberapa kriteria yang nantinya wajib dipenuhi Gubernur Basuki dalam penjaringan calon yang digelar Partai NasDem.
Bestari mengatakan Basuki wajib menyelesaikan tugasnya lebih dulu sebagai gubernur saat ini. Menurut Bestari, hal itu merupakan pesan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. “Bila berprestasi dan mampu buat perubahan, mengapa tidak?" katanya di gedung DPRD, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, 28 Mei 2015.
Menurut Bestari, salah satu bahan pertimbangan partainya memutuskan mau menyokong Gubernur Basuki yakni ia adalah calon inkumben. Hal ini, kata Bestari, akan menjadi salah satu keunggulan Gubernur Basuki, Namun keputusan bekerja sama itu ada di tangan Basuki. Sebab partai tak bisa memaksa bila Basuki tak ingin maju lagi sebagai kandidat Gubernur DKI. "Etisnya, dia yang menyatakan diri dahulu. Kalau kami yang mendorong, dikira pencitraan."
Basuki menjadi Gubernur DKI setelah posisi itu ditinggalkan Joko Widodo, yang terpilih menjadi Presiden RI. Sebelumnya, Basuki menduduki posisi Wakil Gubernur DKI setelah memenangi Pemilihan Gubernur DKI 2012. Saat itu pasangan Jokowi-Basuki mengalahkan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.
RAYMUNDUS RIKANG