TEMPO.CO, Jakarta - Jelang musim mudik Lebaran 2015, PT Jasa Marga Tbk cabang Jakarta-Cikampek menertibkan truk yang muatannya berlebihan di sepanjang ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek, Rabu, 17 Juni 2015. Truk-truk itu dianggap sebagai biang kerusakan jalan dan kemacetan.
"Kami menjaring 96 truk overload," kata Deputy General Manager Traffic Management Jasa Marga Jakarta-Cikampek, Idharudin Muna, Rabu, 17 Juni 2015. Ia mengatakan penertiban itu dipusatkan di Kilometer 50 Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang. Perusahaan melibatkan patroli jalan raya (PJR) jalan tol, Dinas Perhubungan, dan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Menurut dia, banyak laporan dari pengguna tol yang sering terjebak kemacetan. Penyebabnya, kendaraan besar yang lajunya lambat. Berdasarkan penyelidikan, kendaraan itu sengaja melambat karena kelebihan muatan. "Minimal di tol kecepatan 60 kilometer per jam," kata dia.
Ia mengatakan selain membuat arus lalu lintas tersendat, kendaraan itu juga dianggap sebagai biang kerusakan jalan karena tekanan semakin berat ke badan jalan. "Jalan menjadi bergelombang," kata dia.
Idharudin mengatakan untuk mengukur berat dan kecepatan kendaraan berat, Jasa Marga menggunakan speedgun. Fungsinya adalah untuk memantau kecepatan dan timbangan portable untuk menimbang kendaraan yang melebihi tonase.
Dalam razia penertiban itu, sebanyak 69 kendaraan dinilai serta ditempel stiker pelanggaran dan imbauan. Sekitar 27 kendaraan ditempel stiker pelanggaran dan imbauan. Stiker menjadi bahan pertimbangan masuk kendaraan itu masuk ke ruas-ruas tertentu di Jalan Tol Jasa Marga.
ADI WARSONO