TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara menyelidiki penyebab peluru nyasar sehingga melukai Rian Heriawan, bocah 10 tahun yang tinggal di Jalan Gamprit II Ujung, RT 05 RW 14, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. "Ada kemungkinan rekoset," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto, Jumat, 19 Juni 2015.
Sebelumnya, Rian mendadak mengalami luka tembak di punggung kiri saat bermain Playstation di rumah kontrakannya, Selasa, 16 Juni 2015. Diduga proyektil yang bersarang di tubuhnya itu berasal dari senjata laras panjang.
Rekoset merupakan kondisi saat peluru yang ditembakkan membentur benda keras sehingga arahnya menjadi tak karuan. Menurut Dwi, memang tak jauh dari rumah Rian ada lokasi latihan menembak milik TNI AU yang kerap dipakai oleh Paskhas--pasukan elite matra udara.
"Di situ sudah ada tanggul juga untuk menahan peluru yang terbuat dari kayu dan karet," katanya. Penyelidikan sudah sampai pada pemeriksaan kemungkinan ada benda keras di sekitar tanggul. "Benda keras di tanggul memicu rekoset," kata Dwi.
Dwi menambahkan, Polisi Militer TNI AU dan Provost sudah dikerahkan untuk memeriksa pasukan yang sedang berlatih. Ada dua regu yang berlatih menembak saat Rian terkena peluru nyasar. "Tapi apa iya tentara sengaja mengarahkan tembakan ke luar area latihan," kata jenderal bintang satu itu.
RAYMUNDUS RIKANG